Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelindo III (Persero) mengklaim penambahan masa free time penumpukan peti kemas menjadi tujuh hari bisa menurunkan biaya logistik bagi eksportir hingga 65 persen.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung menuturkan akan melakukan sejumlah penyederhanaan aturan proses ekspor, diantaranya menambah masa free time penumpukan peti kemas dari tiga hari menjadi tujuh hari. Selain itu, juga memperpanjang waktu eksportir mengambil peti kemas langsung ke terminal.
"Terminal juga tidak akan mengenakan biaya untuk permohonan early stack, sehingga diharapkan eksportir bisa merasakan efisiensi biaya antara 44 hingga 65 persen," jelasnya melalui keterangan resmi, Senin (24/2/2020).
Doso mengharapkan, berbagai terobosan baru dalam hal fleksibilitas ekspor ini bisa segera dimanfaaatkan oleh para eksportir, sehingga berdampak juga pada peningkatkan aktivitas ekspor mereka.
Dia menuturkan keberhasilan terobosan yang dilakukan Pelindo III membutuhkan dukungan dan kerjasama seluruh pelaku usaha, asosiasi dan pemangku regulasi seperti Bea Cukai, Karantina, dan Otoritas Pelabuhan.
BUMN pengelola pelabuhan tersebut membutuhkan dukungan dari Bea Cukai untuk mengoperasikan wilayah konsolidasi di dalam area pelabuhan.
Baca Juga
Menurutnya, jika dapat terealisasi hal ini dapat memangkas biaya logistik karena dapat mengurangi jumlah truk peti kemas yang lalu lalang di jalan tol. Terlebih, selama ini truk peti kemas menjadi salah satu penyebab kemacetan.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mendukung proses penyederhanaan yang dilakukan oleh Pelindo III. Namun, diharapkan ada bentuk fasilitas yang diberikan kepada pelaku UMKM eksportir agar bisa meningkatkan daya saing.
“Simplifikasi ini bagus sekali, bisa menstimulasi para pengusaha untuk lebih meningkatkan volume ekspor mereka. Jika ini memang berjalan sesuai rencana, saya yakin Pelindo III akan terus berkembang," kata Yukki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
