Bisnis.com, JAKARTA— Industri alas kaki dalam hal ini sepatu diprediksi akan mengalami penurunan ekspor, di mana salah satu pemicunya adalah wabah virus corona.
Sebagaimana dalam proyeksi yang dirilis Bank Indonesia pada 20 Februari lalu yang menyebutkan bahwa perbaikan ekspor ke depan bakal dibayangi oleh tertahannya prospek pemulihan ekonomi dunia.
Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko menuturkan, dalam 3 bulan pertama pada 2020 ini, ekspor sepatu diprediksi turun 10 persen. Selain menurunnya permintaan dari luar negeri, para produsen juga kesulitan mengekspor lantaran pasokan bahan baku sempat terhambat.
“Di sepatu ada penurunan eksport 10 persen,” katanya, Minggu (23/2/2020).
Kendati, Eddy menuturkan bahwa sejauh ini bahan baku sudah mulai dikirim dari China dan beberapa negara lain.
“Supplier dari China komitmen akan tetap kirim bahan baku walaupun ada keterlambatan dan kapasitas. Kami juga banyak mengalihkan bahan baku yang terkena virus corona, dan beberapa tempat seperti Guangzhou, Dongguan dan Daerah sekitar Xia Men tetap produksi dan lancar kirim ke Indonesia,” kata Eddy.
Baca Juga
Sementara itu, Ketua GPEI Benny Soetrisno mengatakan belum bisa memprediksi perihal kinerja ekspor produk unggulan Indonesia, termasuk alas kaki pada tahun ini.
“Sulit diprediksi karena ketidakpastian akibat efek virus corona terus meningkat,” kata Benny.