Bisnis.com, JAKARTA – Kerja sama antara pengembang dan pemilik lahan mulai menjadi pilihan bagi pengembang, terutama bagi yang ingin mulai memperbanyak portofolio produk rumah tapak.
Direktur Utama PT Wika Realty Agung Salladin mengatakan bahwa kerja sama dengan pemilik lahan masih menjadi salah satu strategi yang terus dipertahankan perusahaan, terutama untuk pengembangan skala besar.
“Kerja sama lahan untuk pengembangan skala besar masih terus kami tingkatkan. Langkah ini juga menjadi strategi yang saling menguntungkan antara pengembang dengan pemilik lahan,” ungkapnya kepada Bisnis.com, Jumat (21/2/2020).
Wika Realty yang merupakan anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. saat ini mulai fokus untuk memperbanyak portofolio rumah tapak. Pasalnya, rumah tapak masih menjadi produk sangat diminati oleh pasar.
Agung menyebutkan, Wika Realty kini tengah dalam upaya meningkatkan portofolio produk rumah tapaknya dari sebelumnya 30 persen berbanding 70 persen dari apartemen, menjadi 60 persen berbanding 40 persen dari apartemen. Rencana ini ditargetkan bisa tercapai dalam lima tahun ke depan.
Selain itu, untuk mewujudkan rencana tersebut, pada 2020 ini Wika Realty juga bakal menambah kepemilikan lahan sebanyak 2.000 hektare yang ditujukan untuk melakukan pengembangan skala kota.
Baca Juga
“Untuk kesiapan lahan, yang sudah eksisting ada di Bogor, Depok, Manado, Jakarta, Makassar, Balikpapan, dan Samarinda. Ini akan menjadi skala prioritas untuk mengenjot penjualan tahun 2020,” jelasnya.
Sedangkan, imbuh Agung, persiapan lahan-lahan skala kota seperti di Jawa Barat, ditargetkan baru bisa melakukan realisasi prapenjualan pada awal 2021 mendatang.
Senada, PT PP Properti (PPRO) juga tengah mempersiapkan diri untuk menambah lahan untuk melanjutkan pengembangan, salah satunya melalui kerja sama lahan dengan perusahaan lain.
Dihubungi terpisah, Direktur Realty PPRO Galih Saksono menyebutkan bahwa agar bisa menambah produk rumah tapak, PPRO bakal menambah kepemilikan lahan sebanyak 20 - 40 hektare pada tahun ini.
“[Rencana penambahan lahan] Itu bukan akuisisi, tetapi kerja sama dan pengembangan lahan kami yang sudah ada. Dari lahan ini, porsi untuk pengembangan landed house-nya 20 persen,” katanya.
Sayangnya, Galih enggan menyebut dengan siapa saja PPRO akan bekerja sama untuk menambah lahan.
Mengenai dengan kesiapan lahan, Galih menyebutkan tambahan lahan yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan hunian tapak milik PPRO tahun ini sudah digarap dan sudah diluncurkan. Adapun, proyeknya berlokasi di Bandung, bertajuk Rancasari sebanyak 536 unit.
Selanjutnya, PPRO akan melanjutkan pengembangan rumah tapak di Transyogi Cibubur sebanyak 697 unit dan di Cengkareng Jakarta Barat sebanyak 179 unit.