Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan perolehan laba bersih BUMN pada 2024 bisa meningkat lebih 50 persen dari jumlah saat ini sebesar Rp180 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dalam empat tahun mendatang, pihaknya berharap BUMN bisa menghasilkan laba bersih sebanyak Rp300 triliun. Upaya untuk menggenjot perolehan laba hingga 66 persen itu menurtu Erick tidaklah mudah.
“Kami berharap bahwa nilai laba bersih yang hari ini sekitar Rp180 triliun dan pada 2024 kami berharap bisa mencapai Rp300-an triliun. Tidak mudah tapi kami coba tingkatkan hampir double,” katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Erick mengakui, tantangan bagi BUMN sudah ada di depan mata, terlebih kemajuan teknologi yang pesat telah menimbulkan disrupsi bagi beberapa BUMN. Walhasil, model bisnis BUMN pun harus ikut berubah.
Menurut Erick, salah satu strategi yang disiapkan oleh Kementerian BUMN untuk menggenjot laba adalah mengoptimalkan klasterisasi bidang usaha yang digeluti oleh BUMN.Klasterisasi ini akan mengklasifikasi BUMN sesuai dengan kemampuan dan fokus bisnis perusahaan BUMN.
Sejalan dengan peningkatan perolehan laba BUMN, Erick menyebut kontribusi kepada negara juga akan tumbuh hampir 50 persen dalam empat mendatang. Saat ini, kontribusi BUMN untuk negara berupa dividen, pajak, royalti, dan lain-lain mencapai kisaran Rp400 triliun.
Baca Juga
“Kontribusi kepada negara, kami akan tingkatkan ke Rp700 triliun lebih. Ini adalah ujung yang ingin kami capai. Apalagi dengan dukungan daripada anggota dewan dan kementerian lain, karena tidak mungkin kami lakukan ini tanpa kerja sama yang baik,” jelasnya.