Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Dipanggil DPR untuk Rapat. Bahas Apa ya?

Sejak awal pekan ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memanggil badan usaha milik negara (BUMN untuk rapat di Senayan. Kali ini, giliran Menteri BUMN Erick Thohir yang dipanggil DPR. Ada Apa, sih?
Menteri BUMN Erich Thohir (tengah), didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo menghadiri rapat bersama Komisi VI DPR di Komplek Gedung DPR MPR, Jakarta, Kamis (20/2/2020)./Ilman A. Sudarwan
Menteri BUMN Erich Thohir (tengah), didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo menghadiri rapat bersama Komisi VI DPR di Komplek Gedung DPR MPR, Jakarta, Kamis (20/2/2020)./Ilman A. Sudarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dijadwalkan bakal bertemu dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia pada hari ini dalam Rapat Kerja.

Rapat kerja atau raker yang dijadwalkan dimulai pada pukul 10.00 WIB ini bakal membahas dua hal. Pertama, Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun 2019. Kedua, membahas roadmap atau peta jalan Kementerian BUMN.

Hinggga pukul 10.30 WIB, raker belum juga dimulai. Namun, sejumlah pejabat sudah mulai berdatangan ke DPR, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir. Kedua Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Budi Gunardi Sadikin, beserta para juga telah hadir.

Memasuki pukul 10.46 WIB para undangan dan anggota DPR mulai memasuki ruangan. Pada pukul 10.51 WIB, rapat akhirnya dimulai oleh Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza. Rapat kerja dimulai setelah kuorum tercapai.

"Rapat kerja hari ini dihadiri dan ditandatangani 17 orang dari 54 orang anggota Komisi VI, dengan demikian korum telah terpenuhi," katanya, Kamis (20/2/2020).

Dia menjelaskan Kementerian BUMN mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp280,29 miliar pada 2019. Sementara realisasinya mencapai 97,24 persen atau mencapai Rp202,52 miliar.

Menteri BUMN Erick Thohir kemudian menjelaskan realisasi tersebut, menjadi realisasi tertinggi serapan pagu APBN tertinggi selama sepuluh tahun terakhir untuk Kementerian BUMN.

Dia menuturkan realisasi DIPA mencapai Rp202,6 miliar atau 97,2 persen dari Anggaran DIPA sebesae Rp208,3 miliar. Berdasarkan jenisnya, realisasi belanja modal menjadi yang paling besar, yakni mencapai Rp14,97 miliar atau 99,6 persen.

Adapun, realisasi belanja barang mencapai Rp129,8 miliar atau 96,2 persen dari pagu. Di sisi lain, serapan belanja pegawai mencapai Rp57,73 miliar, atau 98,9 persen dari pagu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper