Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Pemain Lokal, Pasar Properti Indonesia Tak Terdampak Virus Corona

sejumlah sektor properti di Tanah Air juga akan terkena dampaknya, di antaranya yang berkaitan dengan sektor manufaktur dan pariwisata.
Pembangunan rumah baru di salah satu perumahan di Depok, Jawa Barat, Sabtu (26/7). /Nurul Hidayat-Bisnis.com
Pembangunan rumah baru di salah satu perumahan di Depok, Jawa Barat, Sabtu (26/7). /Nurul Hidayat-Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Wabah virus corona atau Covid 19 sudah mmenyebar secara global, pasar properti negara yang banyak bekerja dengan China diperkirakan juga akan terkena dampaknya untuk beberapa kuartal ke depan.

Riset Savills Indonesia menyebutkan, sejumlah sektor properti di Tanah Air juga akan terkena dampaknya, di antaranya yang berkaitan dengan sektor manufaktur dan pariwisata.

Sebagai negara dengan pertumbuhan populasi paling pesat di dunia, warga China menjadi salah satu yang paling banyak menghabiskan uang untuk berwisata ke luar negeri.

Keberadaan wabah Covid 19 membuat yang mengharuskan warga China diisolasi membuat jumlah kunjungan wisatawan dari China menyusut dan memberi dampak di berbagai sektor pasar.

Selain itu, sektor manufaktur juga terkena risikonya. Penutupan sejumlah pabrik di sejumlah kota di China berpotensi mengganggu rantai pasokan barang ekspor dari China yang menjadi pemain utama di pasar global.

“Secara umum, negara berkembang lebih rentan terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh sebaran virus. Karena negara berkembang umumnya sangat bergantung dengan konsumsi China untuk mempertahankan kinerjanya,” ungkap Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus melalui laporan tertulis, Kamis (20/2/2020).

Savills mencatat, untuk Indonesia, China merupakan salah satu destinasi ekspor terbesar. Pada 2019, ekspor ke China mencapai nilai US$2,32 miliar dari sektor migas dan US$4,07 miliar dari sektor non-migas. Jumlah tersebut menyumbang 17% dari keseluruhan ekspor Indonesia.

Namun, beruntung bagi sektor properti di Indonesia, karena dampak dari penyebaran virus tersebut secara umum tidak besar.

“Karena kebanyakan pemain properti adalah pembeli dari pasar lokal, sangat sedikit intervensi dari pemain asing. Sehingga adanya wabah Covid 19 ini tidak akan memberikan dampak kepada pasar properti,” lanjut Anton.

Namun, properti yang berada di sektor pelayanan dan tujuan wisata seperti di Bali kemungkinan bisa terkena dampaknya karena kedatangan wisatawan dari China sebetulnya besar.

Pada 2017 lalu, kunjungan dari China melampaui kunjungan dari Australia sebagai penyumbang wisatawan mancanegara terbesar di Pulau Dewata.

Adapun, ketidakpastian juga masih tetap membayangi, terkait dengan apakah kondisi ini bisa segera membaik atau tidak. Hal ini akan sangat mempengaruhi negara lain jika China tak segera menangani wabah itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper