Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR: Waspadai Tekanan Perdagangan, Kemana Larinya Dana Tax Amnesty?

Berita mengenai tekanan terhadap kinerja perdagangan yang lebih berat, salah satunya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (18/2/2020).
Sebuah truk menunggu muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat
Sebuah truk menunggu muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai tekanan terhadap kinerja perdagangan yang lebih berat, salah satunya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (18/2/2020).

Berikut beberapa perincian topik utamanya:

Waspadai Tekanan Perdagangan. Tekanan kinerja perdagangan yang lebih berat berisiko terjadi hingga 2 bulan ke depan karena menghadapi momen Ramadan dan dampak penyebaran virus corona yang belum mereda.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, importasi berpotensi meningkat seiring bertambahnya kebutuhan bahan baku penolong menjelang Ramadan dan Idulfi tri. Pada tahun ini Ramadan jatuh pada akhir April, lebih awal ketimbang tahun lalu yakni pada Mei.

Kemana Larinya Dana Tax Amnesty? Bulan depan, holding periode dana repatriasi periode III dari program pengampunan pajak atau tax amnesty berakhir. Artinya, setelah bulan depan seluruh dana yang direpatriasi oleh wajib pajak bisa bergerak bebas dan tidak lagi wajib ditempatkan di Indonesia.

BUMN Konstruksi Optimistis Kinerja Bakal Moncer. Sejumlah BUMN sektor konstruksi menyongsong tahun ini dengan optimistis lantaran moncernya kinerja tahun lalu. Apalagi, sejumlah kontrak baru telah menanti. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. misalnya, optimistis mencapai target kinerja tahun ini setelah berhasil meraup kontrak jumbo pada 2020.

3 Negara Janjikan Stimulus Fiskal. China, Hong Kong, dan Singapura, menjanjikan stimulus fiskal ekstra untuk mengurangi dampak wabah virus corona terhadap ekonomi. Jurus ini merupakan langkah lanjutan dari stimulus moneter yang digelontorkan ke pasar sejak awal Februari.

Pajak Bisa Bikin Resesi. Ekonomi Jepang dihantui kemungkinan resesi akibat kenaikan pajak penjualan pada kuartal IV/2019. Produk domestik bruto Jepang menyusut 6,3 persen secara tahunan dari kuartal sebelumnya, penurunan terbesar sejak kenaikan pajak 2014.

SAYONARA ‘BAKAR UANG’. Konsep ‘bakar uang’ tampaknya bakal segera berlalu dari ruang percakapan seputar perusahaan rintisan di negeri ini. Perlahan tapi pasti, efi siensi dan profi t menjadi kata kunci yang harus diwujudkan.

Otomotif RI Siapkan Strategi. Lima pabrikan besar di Indonesia terus melakukan persiapan untuk masuk pasar Australia menyusul ratifi kasi perjanjian Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper