Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berencana mengumumkan diskon tarif pesawat dan berbagai insentif di industri pariwisata lainnya pada pekan ini.
Presiden Joko Widodo sudah mengarahkan agar tiga kementerian, yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Menteri Perhubungan (Menhub), dan Menteri Keuangan (Menkeu) untuk mematangkan kebijakan terkait insentif industri pariwisata.
“Tadi sudah dibahas dalam Rapat Terbatas (Ratas) agar tiga kementerian membahas skema insentif di industri pariwisata, termasuk diskon dan sebagainya. Akan kita umumkan secara detail minggu ini,” tutur Menparekraf Wishnutama selepas Ratas di Istana Negara, Senin (17/2/2020).
Menurutnya, langkah cepat dan tepat diperlukan untuk mendorong kembali industri pariwisata yang sedang melemah akibat dampak virus corona. Padahal, periode pemesanan (booking period) liburan musim panas biasanya berlangsung pada Februari—April.
Oleh karena itu, untuk meminimalkan dampak corona terhadap pariwisata, pemerintah akan memberikan insentif sesegara mungkin kepada industri yang berkaitan dengan pariwisata, seperti penerbangan, agen travel, operator tur, dan perhotelan.
“Kita akan umumkan kebijakan isentifnya pekan ini, komprehensif dari berbagai aspek. Karena memang perlu menyeluruh [insentif] diberikan kepada industri yang terkait pariwisata, tidak bisa parsial,” imbuhnya.
Baca Juga
Menparekraf menyebutkan, pihaknya sudah bertemu dengan Menhub dan 33 perusahaan maskapai. Mayoritas maskapai setuju dengan adanya kebijakan insentif dan diskon. Bahkan, beberapa perusahaan penerbangan berencana menambah rute baru.
Dalam rencana awal, diskon tiket pesawat yang diberikan berkisar 25 persen-30 persen. Namun, sambung Wishnutama, jumlah itu bisa lebih sesuai hasil rapat dengan Menhub dan Menkeu.
Adapun, insentif yang diberikan untuk perusahaan maskapai mencakup pemangkasan biaya landing fee dan bahan bakar avtur. Untuk angka pasti dan detail insentifnya masih dalam pembahasan.
“Dana yang disiapkan Pemerintah [untuk pembayaran insentif] lagi dihitung sama Ibu Menkeu [Sri Mulyani]. Masih ada diskusi angka terbaik, makanya perlu koordinasi dengan baik agar angkanya lebih tepat,” jelasnya.
Rencananya, pada Selasa (18/2/2020) tiga kementerian akan kembali melakukan rapat terkait insentif sektor di pariwisata, termasuk berapa lama kebijakan tersebut berlangsung.
Menurut Wishnutama, berbagai isentif yang diberikan juga harus tepat sasaran dan berdampak langsung terhadap pertumbuhan industri pariwisata. Oleh karena itu, adanya diskon diharapkan meningkatkan kualitas dan kuantitas wisatawan, baik mancanegara maupun domestik.
Sejumlah destinasi wisata utama yang rencananya mendapatkan insentif adalah Bali, Likupang, Batam Bintan, Yogyakarta, Lombok, Labuan Bajo, dan berbagai daerah lainnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan perusahaan BUMN seperti PT Pertamina dan PT Angkasa Pura juga bisa memberikan insentif dalam bentuk servis tarif yang biasa mereka ambil dalam satu penerbangan.
“Nanti bisa kita buatkan sepaket [insentifnya]. Hitungan insentif masih dalam tahap finalisasi,” imbuhnya.
Menurutnya, pemerintah juga sedang menghitung sekaligus mengestimasi volume trafik, jumlah penumpang, dan rencana diskon serta insentif yang diberikan. Pasalnya, subsidi dari pemerintah memerlukan batasan waktu.
“Kita sesuaikan dengan kebutuhan industri, termasuk hitungan antara low season dan peak season. Ini dilakukan untuk memperbaiki kondisi pariwisata,” ujarnya.