Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan memberikan penghargaan kepada operator, lembaga dan kementerian yang terlibat dalam membantu proses evakuasi Warga Negara Indonesia dari Wuhan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penghargaan tak hanya diberikan kepada 18 awak kabin pesawat Lion Air yang melakukan misi kemanusiaan tersebut. Penghargaan juga diberikan kepada Kementerian Kesehatan, TNI AU, Kemeterian Luar Negeri, BNPB, Pemerintah Kota Batam, Pemerintah Kabupaten Natuna, Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Bandar Udara Raden Sadjad Ranai Natuna, dan PT Batik Air.
"Penghargaan yang diberikan yakni Adhikarya Dirgantara Adhirajasa yang artinya Penghargaan Penerbangan Tangguh/Pemberani," jelasnya, Senin (17/2/2020).
Sebagai informasi, setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar Cina, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan misi kemanusiaan untuk menjemput pulang WNI yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei.
Pemerintah Cina mensyaratkan penerbangan misi kemanusiaan tersebut harus dilakukan oleh operator yang memiliki izin penerbangan reguler dari dan ke Wuhan. Dari Indonesia, maskapai yang memiliki izin rute reguler ke Wuhan hanya Sriwijaya dan Lion Grup.
Sementara yang memiliki pesawat berbadan lebar (wide body) adalah Lion Grup. Oleh karena itu, pemerintah menunjuk maskapai Batik Air karena memiliki izin dan melayani penerbangan reguler dari dan ke Wuhan, Cina.
Baca Juga
Penjemputan WNI dari Wuhan menggunakan pesawat Batik Air ID 8618 jenis Airbus 330-300 yang berangkat dari Indonesia ke Wuhan pada 1 Februari 2020 dan sampai di Batam, Indonesia pada 2 Februari 2020. Pesawat itu membawa 245 WNI termasuk operator dan tim kesehatan dari Kota Wuhan.
Dalam penerbangan tersebut, para kru dan petugas medis dilengkapi dengan pakaian pelindung yang telah disiapkan. Pesawat Batik Air tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas Cabin Air Filter yang berfungsi untuk menyaring masuknya virus. Sekembalinya ke Indonesia, pihak Lion Group telah melakukan sterilisasi atau pembersihan kembali pesawat tersebut.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, Founder Lion Air Group Rusdi Kirana, Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, Kepala BNPB Doni Monardo dan stakeholder lainnya.