Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian berharap laju industri kertas di Tanah Air akan berjalan baik dengan tingkat utilitas yang terjaga efisiensinya.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim mengatakan bahwa kemungkinan hal yang menjadi kekhawatiran bagi para pelaku industri ialah bahan baku kertas karena adanya pengetatan impor beberapa waktu lalu.
"Prinsipnya bahwa industri supaya efisien agar menghasilkan nilai tambah yang bagus, jadi utilisasi bisa mencapai 75 persen sampai dengan 80 persen karena kalau di bawah itu sudah tidak efisien," katanya kepada Bisnis, Kamis (13/2/2020).
Rochim mengemukakan pemerintah pun senantiasa menjaga daya saing dengan menjamin bahan baku sesuai UU Nomor 3/2014 tentang Perindustrian.
Pemenuhan bahan baku dalam negeri, imbuhnya, akan diupayakan dengan mendorong pengolahan limbah kertas.
Menurutnya, hal itu akan dikerjakan dengan menggandeng Kementerian lain sehingga akan menghasilkan bahan baku kertas yang lebih banyak.
Baca Juga
"Akhirnya impor dapat dibatasi lagi dan industri tetap jalan. Jadi pabrik yang utilisasnya 65 persen tidak ada lagi karena tidak efisien dan menanggung beban tenaga kerja yang sama dengan pabrik yang utilitasnya 90 persen," ungkapnya.