Bisnis.com, JAKARTA - Boeing memprediksi nilai pertumbuhan jasa penerbangan mampu terdongkrak ke level US$785 miliar sejalan dengan pertumbuhan permintaan pesawat utama di Asia Tenggara selama 20 tahun mendatang.
Wakil Presiden Pemasaran Komersial The Boeing Company Randy Tinseth mengatakan pertumbuhan bidang aviasi di kawasan ini bisa mendorong kebutuhan untuk 182.000 pilot komersial, kru kabin, dan teknisi penerbangan untuk menerbangkan dan mengelola armada pesawat terbang di seluruh Asia Tenggara.
"Nilai jasa penerbangan diprediksikan US$785 miliar," jelasnya, melalui keterangan resmi, Rabu (12/2/2020).
Proyeksi tersebut, paparnya, didasarkan atas gabungan dari pengiriman pesawat baru, tingkat penggunaan pesawat terbang tahunan, serta permintaan kru berdasarkan kawasan dan ketentuan regulasi.
Selain itu, pabrikan pesawat asal Amerika Serikat tersebut juga mengharapkan volume pengiriman kargo global selama jangka panjang tumbuh 4,2% setelah turun pada 2019 lalu.
Hal itu berkat solidnya produksi industri dan perdagangan dunia selama jangka panjang.
Baca Juga
Produsen pesawat yang bermarkas di Chichago tersebut menyebutkan pesawat kargo tetap menjadi tulang punggung industri kargo dengan kebutuhan sebanyak 1.040 pesawat kargo baru dan 1.780 pesawat kargo yang dikonversi hingga 20 tahun mendatang.
Secara umum, Boeing memperkirakan permintaan pesawat komersial pesawat terbang baru mencapai 44.040 dengan nilai US$6,8 triliun dan permintaan terhadap layanan jasa purna jual.