Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PT PLN (Persero) menargetkan rasio elektrifikasi listrik tahun ini mencapai 99,9%.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan salah satu upaya untuk mewujudkan target itu adalah dengan terus berupaya untuk mengaliri listrik ke wilayah daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia.
Adapun, saat ini rasio elektrifikasi masih 98,6%. Dia menyebutkan bahwa jumlah rumah tangga di daerah 3T yang harus dialiri listrik sebanyak 25.000 rumah tangga.
Menurutnya, menjadi tugas bersama antara pemerintah dan PLN untuk bisa memberikan akses listrik bagi masyarakat yang tinggal di daerah 3T.
"Untuk meningkatkan listrik di 3T perlu ada keterlibatan pihak swasta. Saat ini rasio elektrifikasi 98,6%, targetnya 99,9%," ujarnya pada akhir pekan lalu.
Menurutnya, butuh biaya hampir Rp11 triliun untuk mengaliri listrik di daerah 3T pada tahun ini. PLN, lanjutnya hanya mampu memenuhi Rp2,1 triliun sehingga memang perlu keterlibatan swasta untuk melistriki wilayah 3T ini.
Baca Juga
Staf Khusus Kementerian ESDM Bidang Perencanaan Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Triharyo Soesilo menuturkan skema penyediaan listrik di wilayah 3T di Indonesia Timur bisa memanfaatkan dana desa yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Nantinya BUMDes tersebut bisa menggandeng perusahaan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).
"Kami berharap dengan skema tersebut bisa melistriki masyarakat 3T di Indonesia Timur dalam 2 tahun," katanya.
Triharyo mengungkapkan investor Amerika Selatan hingga Afrika dinilai memiliki kapabilitas bagus dalam melistriki daerah tertinggal.
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menuturkan belum tercapainya target elektrifikasi sebesar 100% karena PLN belum dapat mengaliri listrik pada daerah 3T yakni tertinggal, terdepan dan terluar
"Kami mengakui saat ini masih dari 98,9% atau ada 1,1 persen rumah tangga yang belum mendapat akses listrik," ucapnya.
Kemudian untuk wilayah pedesaan untuk rasio elektrifikasi desa mencapai 97,6% sehingga masih ada 2,4% atau sekitar yang 2.000 desa yang belum teraliri listrik
"Untuk itu kami ke depannya akan menekankan pada program listrik desa menggunakan berbagai sumber listrik yang ada di daerah tersebut. Baik itu renewble energy, geothermal, solar panel, hydro dan lain-lain," ungkapnya.