Bisnis.com,JAKARTA – Kementerian BUMN menyatakan adanya holding rumah sakit BUMN ini secara kualitas nantinya bisa bersaing dengan rumah sakit swasta yang ada di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan apalagi saat ini jumlah dokter di rumah sakit milik BUMN yang akan tergabung dalam holding tersebut mencapai 1.740 orang dokter. “Iya secara kualitas bisa menyaingi RS swasta,” kata Erick, Senin (10/2/2020).
Dalam hal ini, dia menjelaskan upaya awal untuk bisa bersaing dengan RS swasta adalah dengan menjaga profesionalitas dan team work. Salah satu contohnya, ketika pasien masuk, ada tim dokter yang langsung menganalisa penyakitnya, obat yang diberikan dan bukan masing-masing dokter memberikan obat.
“Dokter ahli kita juga bisa memberikan kesempatan pada dokter muda jadi dokter day to day ke pasien . Jika sistem yang mudah ini jalan maka BUMN hospital bisa lebih baik daripada swasta,” ujarnya
Erick mengatakan, dengan dibentuknya holding ini pihaknya ingin mendorong BUMN untuk fokus kepada bisnis utamanya.
“Dengan adanya penggabungan RS dan dipimpin oleh holding company yang memiliki fokus di bidang tersebut tentu RS milik BUMN dapat dikelola lebih profesional. Yang terpenting dari penggabungan RS BUMN adalah menjadi market leader RS di Indonesia,” lanjutnya.
Di sisi lain, holding ini juga memudahkan untuk memantau kebutuhan alat kesehatan di rumah sakit.
“Dengan maping ini kita bisa memprediksi kebutuhan dari alat-alat ini,” ujarnya.
Selain itu, Erick mengatakan dengan adanya holding ini juga memudahkan untuk bersinergi dengan Jaminan Kesehatan Nasional atau BPJS Kesehatan.
Adapun, pada Juni nanti, holding pertama akan dilakukan untuk rumah sakit milik PT Pelni dan Pertamina. Selanjutnya pada tahap berikutnya holding akan dilanjutkan untuk rumah sakit milik PTPN, Pelindo dan perusahaan BUMN lainnya.