Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat: Target Lifting Minyak 1 Juta Barel Bisa Dicapai, Asal…

Target lifting minyak 1 juta barel per hari bisa tercapai asal adanya konsistensi dari pemerintah dan KKKS dalam menjalankan rencana kerjanya.

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat energi menilai target pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari pada 2025 bukan hal yang mustahil dan sulit di capai asalkan didukung adanya percepatan-percepatan pada berbagai aspek.

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan bahwa untuk mencapai target lifting minyak 1 juta barel per hari (BOPD), catatannya adalah adanya konsitensi dari pemerintah dan juga kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam menjalankan work plan and budget (WPNB) yang dilakukan setiap tahunnya.

Di samping itu, untuk mencapai target tersebut, dia menilai diperlukan akselerasi oleh pemerintah seperti percepatan revisi Undang-Undang Migas Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.

”Para KKKS membutuhkan kepastian hukum untuk melakukan investasi di Indonesia. Saat ini semuanya serba tanggung sehingga mereka lebih berhati-hati dalam berinvestasi mengingat industri migas merupakan industri  yang padat modal dan penuh resiko,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Dia menambahkan bahwa akselerasi lain yang dibutuhkan yaitu metode enhanced oil recovery (EOR) yang lebih murah mengingat saat ini teknologi EOR biayanya cukup mahal. 

Menurutnya hal tersebut perlu menjadi pertimbangan bagi pemerintah, sehingga nantinya para KKKS yang mengembangkan EOR memiliki harga yang ekonomis dan dapat meningkatkan jumlah produksinya. Selain itu, juga dibutuhkan adanya percepatan persetujuan Plan Of Development (POD) oleh SKK Migas. 

”Pentingnya persetujuan POD bagi KKKS menjadi hal utama utama dan ini harus didukung oleh pemerintah dalam hal ini SKK Migas. Tanpa adanya persetujuan POD tersebut, maka KKKS tidak akan bisa bergerak lebih maju lagi sehingga produksi tidak bisa dilakukan” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper