Bisnis.com, JAKARTA - Konsorsium pemenang proyek Bandara Komodo-Labuan Bajo memastikan mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan lokal, yakni PT Cardig Aero Services Tbk.
Presiden Direktur PT Cinta Airport Flores (CAF) Iman Oloah Sjafar menjelaskan konsorsiumnya merupakan gabungan dari perusahaan lokal dan asing. Adapun, CAF merupakan pemenang proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) Bandara Komodo.
"Walau ada asingnya, perusahaan ini mayoritasnya tetap dimiliki investor dalam negeri," kata Iman, Jumat (7/2/2020).
Dia menjelaskan konsorsium dipimpin oleh PT Cardig Aero Services Tbk. Emiten berkode CASS ini adalah perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa penunjang transportasi udara sejak 36 tahun yang lalu, solusi boga, dan jasa lain yang terkait.
Pihaknya menuturkan selain CASS, Changi Airports International Pte. Ltd. (CAI) dan perusahaan affiliasinya juga merupakan bagian di dalam konsorsium.
Pada struktur pemegang saham CAF, imbuhnya, CASS tercatat sebagai pemegang saham mayoritas dengan memiliki 80% dari total saham. Sementara, CAI dan afiliasinya seperti Changi Airport MENA tercatat memiliki 20% dari total saham CAF.
Baca Juga
Iman menambahkan CAF menjadi swasta pertama yang melakukan proyek pengembangan bandar udara di Indonesia yang menggunakan skema KPBU. Adapun, bentuk skema KPBU ini mencakup rancang-bangun-pembiayaan-guna-pelihara-serah (design build finance operate maintain transfer/DBFOMT) dengan masa konsesi selama 25 tahun.
Pihaknya mengaku telah menyiapkan dana untuk belanja modal sebesar Rp1,2 triliun untuk membiayai pembangunan dan pengembangan Bandara Komodo. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun perpanjangan dan pengerasan runway, pelebaran apron, penambahan dua terminal baru, serta akan untuk fasilitas pendukung lainnya.