Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengaku masih belum mau untuk terlalu agresif dalam mengembangkan portofolio bisnis propertinya di luar negeri.
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan bahwa saat ini untuk lini bisnis properti, WIKA melalui anak usahanya yaitu PT Wijaya Karya Realty masih menahan diri untuk ekspansi di luar negeri karena masih dibayangi oleh isu ketidakpastian geopolitik.
“Tadinya WIKA sudah mau masuk ke pasar properti di Aljazair, hampir memasukkan properti landed house di sana, tetapi karena di sana masih ada periode ganti presiden, jadi kita tahan dulu,” kata Tumiyana saat dikunjungi Bisnis di kantor WIKA, Rabu (5/2/2020).
Tumiyana menjelaskan awalnya Aljazair menjadi pilihan karena tingkat pendapatan perkapitanya hampir sama dengan Indonesia yaitu di kisaran US$3.800. Adapun, perseroan sebenarnya sudah menancapkan kuku di Aljazair sejak 2007.
“Karena kondisi politik belum stabil, di luar negeri kami fokus menjadi kontraktor dulu saja,” imbuh Tumiyana.
WIKA sendiri saat ini sudah memiliki sejumlah portofolio proyek konstruksi di beberapa negara seperti di Afrika, Filipina, Vietnam dan kawasan regional Asia Tenggara.
Baca Juga
Tumiyana juga mengaku, proyek di luar negeri tidak menjadi penyumbang utama bagi pendapatan perusahaan.
Menurutnya, proyek-proyek di luar negeri hanya untuk membuka jalan agar lebih siap bekerja sama dengan perusahaan luar negeri beberapa tahun ke depan.
“Indonesia diprediksi jadi pasar konstruksi keempat terbesar di dunia. Sementara korporasi luar juga tertarik datang. Untuk itu, kami merasa perlu terus menggarap pasar luar negeri,” ungkapnya.