Bisnis.com, JAKARTA – Repsol Lubricants, pabrikan pelumas asal Spanyol, telah resmi menjajaki pasar pelumas Indonesia setelah menggandeng PT Pasific Lubritama Indonesia. Langkah itu sejalan dengan strategi Repsol untuk memperluas pasarnya di internasional.
Direktur Repsol Lubricants Sebastian Mussini mengungkapkan bahwa tujuan ekspansinya ke Indonesia adalah menjejakan kaki perseroan ke pasar yang lebih luas dalam hal penjualan, produksi, serta bantuan teknis dan pemasaran.
Untuk itu, agar lebih efisien, Sebastian mengatakan bahwa pihaknya perlu menggandeng mitra lokal yang memiliki pengalaman dan sudah memiliki struktur yang dibutuhkan.
“Kami mencari sampai menemukan dua perusahaan yang memiliki profil yang kami inginkan, satu di Meksiko, dan satu di Singapura dan Indonesia,” katanya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Dalam kerja sama yang diteken dengan PT Pasific Lubritama Indonesia, Sebastian mengatakan bahwa pihaknya akan mengucurkan investasi untuk pengembangan pabrik pencampuran, bauran produk yang lebih banyak, teknologi, hingga pemasaran.
Dia mengatakan bahwa pihaknya akan memboyong seluruh teknologi yang digunakan di pabrik yang berada di Madrid, Spanyol.
Baca Juga
“Kami akan melakukan investasi besar pada pengembangan pabrik, product range, dan juga marketing,” jelasnya.
Di negara asalnya, lanjut Sebastian, sebesar 70% pendapatan Repsol dikontribusikan oleh penjualan pelumas untuk segmen pasar industri, sedangkan selebihnya dikontribusikan dari segmen otomotif.
Untuk itu, pihaknya akan menggenjot penjualan untuk segmen industri di pasar Indonesia. Dia mengatakan, pihaknya akan masuk ke segmen penjualan pelumas ke industri pertambangan, pembangkit listrik, dan juga alat berat.
“Dalam 5 tahun ke depan target kami adalah membuat Repsol masuk ke dalam top 5 market share di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, CEO PT Pasific Lubritama Indonesia Tony Legi mengatakan bahwa nantinya pabrik yang berlokasi di Bojonegara, Serang, Banten itu akan dijadikan sebagai pabrik hub untuk memasok ke pasar Asia Pasific.
Dia menjelaskan bahwa perseroan akan memulai untuk memasok ke 4 negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia dan Vietnam.
“Tapi masih ada 13-14 negara lagi yang masih jadi distributor tapi nanti pelan-pelan di migrasikan produksi di Singapura atau Indonesia,” jelasnya.