Bisnis.com, KULONPROGO — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan konstruksi jalan bawah tanah atau underpass Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Rencananya, underpass ini akan diresmikan pada hari ini, (31/1/2020) oleh Presiden Joko Widodo. Sebelum acara peresmian, Kementerian PUPR juga telah lebih dulu melakukan kunjungan dan persiapan pada Kamis (30/1/2020).
Berikut ini adalah beberapa fakta menarik dari underpass Bandara Internasional Yogyakarta yang dirangkum Bisnis:
Bagian dari Jalur Pansela
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Akhmad Cahyadi mengatakan underpass ini merupakan bagian dari Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa.
Adapun, pembangunannya bertujuan agar akses Jalan Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan Bandara Kulonprogo memotong jalan Pansela yang lama.
Baca Juga
Underpass Terpanjang
Jalan bawah tanah di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) ini merupakan yang terpanjang di Indonesia dengan bentang 1,4 kilometer dan terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 1.095 meter. Underpass ini juga memiliki lebar 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Sugiyartanto mengatakan ini jalan bawah tanah itu merupakan yang terpanjang yang pernah dibangun oleh jajarannya.
Jalan bawah tanah di Bandara Internasional Yogyakarta telah melakukan uji coba pada 24 Januari 2020/Bisnis-Agne Yasa
Waktu Konstruksi
Sugiyartanto menyatakan bahwa pembangunan jalan bawah tanah terbilang singkat karena dibangun hanya dalam waktu sekitar satu tahun yaitu November 2019-Desember 2019. Sejak 24 Januari, jalan bawah tanah YIA itu telah mulai memasuki tahap uji coba.
Biaya Pembangunan
Pembangunan underpass YIA yang dimulai sejak November 2018 itu menelan biaya sebesar Rp293 miliar. Adapun, sumber dana untuk pembangunan proyek itu berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) / Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019.
Terintegrasi dengan Bandara YIA
Posisi underpass berada di bawah penghubung terminal 2 dan terminal 3 bandara YIA. Tersedia delapan pintu emergency exit. Di setiap jarak 250 meter dengan empat pintu di masing-masing jalur dengan dua arah ini. Pintu ini terhubung dengan kawasan Bandara YIA.
Pompa Otomatis
Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air saat turun hujan, konstruksi underpass juga dilengkapi dengan rumah pompa dan dilapisi waterstop yang terbuat dari karet untuk beton dinding dan lantainya
"Kami sudah antisipasi dari pilihan jenis konstruksinya. Ada sifat second safety dengan pompa, sesuai dengan desain rencana, kami alirkan ke sistem drainase yang menyatu dengan sistem drainase bandara, yang akan mengalir ke arah laut," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Sugiyartanto.
Ornamen dengan Unsur Kearifan Lokal
Agar lebih menarik, jalan bawah tanah tersebut juga dilengkapi ornamen dengan unsur seni dan budaya lokal.
"Jadi ini bagian dari kearifan lokal yang kami kombinasikan, bahwa yang namanya teknis itu tidak perlu kaku. Kami juga bisa mengadopsi kearifan lokal. Membangun infrastruktur juga harus memperhatikan lingkungan, termasuk seni dan budaya setempat," katanya.
Sentuhan ornamen bernuansa lokal tersebut mengusung konsep Gerak Gumerah yang menyimbolkan karakter masyarakat Yogyakarta yang dinamis, optimis dan berkembang penuh semangat.
Hal tersebut diwujudkan secara arsitektural dan narasi schenography tarian rakyat Jathilan dari Yogyakarta dan tarian Angguk Putri di Kulonprogo. Selain itu juga ada adopsi hiasan ornamen di gerbang underpass serta motif pembatas jalan berupa setilir renteng khas daerah setempat.
Para pengendara yang melintasi jalan bawah tanah itu juga bisa melihat ornamen Kalamakara yang merupakan salah satu bentuk wajah raksasa dan diapit oleh relief wanita. Desain tersebut seringkali digunakan pada bagian atas pintu candi-candi Jawa.
Ornamen dengan unsur seni budaya lokal semakin mempercantik tampilan underpass YIA/Bisnis-Agne Yasa
Suara Menteri PUPR Basuki
Bagi para pengendara yang melintas, akan bisa mendengar suara imbauan untuk menyalakan lampu. Uniknya pengisi suara itu tidak lain adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Adapun bunyi himbauan dari suara Menteri Basuki itu adalah "Hati-hati, 40 km per jam. Nyalakan lampu."
Dorong Ekonomi Daerah
Keberadaan jalan bawah tanah tersebut diharapkan dapat menunjang lalu lintas kendaraan menuju Bandara YIA. Selain itu, kehadirannya juga diharapkan bisa semakin mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.