Bisnis.com, JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang penyediaan akomodasi, makanan dan minuman PT Hotel Indonesia Natour (HIN) tengah membangun Hotel Indonesia kedua di Bali.
Direktur Utama HIN Iswandi Said mengatakan bahwa Hotel Indonesia Bali akan dibangun di atas lahan dengan total luasan 43 hektare. Saat ini, pembangunannya telah memasuki tahap pertama di atas lahan seluas 3 hektare.
“Untuk tahap 1 ini akan ada 2 hotel, isi 160 dan 180 kamar. Hotel yang pertama, 180 kamar sudah selesai difondasi dan sudah masuk konstruksi badan bangunan. Targetnya yang pertama bisa selesai tahun ini,” ujar Iswandi, Kamis (30/1).
Hotel yang berlokasi di Sanur tersebut nantinya akan memiliki total 625 kamar dengan konsep bintang 5. HIN berharap agar pengembangan hotel tersebut bisa membuat kawasan Sanur menjadi miniatur Nusa Dua.
“Dari 625 kamar ini masih dalam pembicaraan untuk ditambah jadi 1.000 kamar. Nanti di kawasan Hotel Indonesia selain ada hotel juga akan ada eco-park, dan convention center yang bisa memuat hingg 8.000 orang sampai dengan 10.000 orang,” jelasnya.
Adapun, untuk nilai investasi tahap pertama, Iswandi menyebut pembangunannya akan menelan biaya sebesar Rp300 miliar.
Melihat perkembangan pariwisata Bali, dia menyatakan prospek properti hotel akan terus moncer. Hal itu terlihat dari pasoknya yang terus bertumbuh.
“Banyak orang mempertimbangkan bahwa aset mereka bisa lebih bernilai dan optimal kalau dijadikan hotel di Bali. Selama hotel-hotel yang baru terus memberikan sesuatu yang berbeda, prospeknya akan terus cemerlang,” katanya.
Ke depan, HIN sendiri akan tetap fokus pada bisnis di bidang pelayanan dan belum berencana melebarkan sayap ke pengembangan properti lainnya seperti apartemen atau rumah sakit.
“Untuk membangun hotel lagi kami juga belum ada rencana lebih lanjut, tetapi kalau untuk melebarkan sayap di bidang pelayanan, dan sebagai operator rumah sakit atau apartemen yang dijadikan hotel, atau operator homestay, kami sangat membuka kesempatan itu,” ungkapnya.