Bisnis.com, JAKARTA – Virus corona yang masih mewabah di China dan meluas ke beberapa negara turut mempengaruhi kinerja berbagai sektor industri, termasuk sektor perhotelan.
Di Indonesia, mewabahnya virus tersebut ikut membawa kerugian, salah satunya ialah PT Hotel Indonesia Natour (Persero) yang menjalankan bisnis hotel di Bali.
Bisnis hotel yang dijalankan perusahaan berpelat merah itu turut terdampak mengingat banyaknya turis Bali yang berasal dari China.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said mengatakan mewabahnya virus corona membuat sejumlah pesanan dari wisatawan asal China dibatalkan. Terlebih karena penerbangan dari dan menuju Wuhan yang masih dihentikan.
"Untuk yang sudah ada di hotel tidak melakukan pembatalan, tetapi untuk yang booking ke depan banyak yang membatalkan," ungkapnya di sela-sela acara Ngobrol Pagi BUMN di Jakarta, Kamis (30/1).
Iswandi menyebut, di seluruh jaringan hotelnya di Bali sudah ada pembatalan sebanyak 109 kamar dengan rata-rata harga Rp1 juta per malam.
Baca Juga
"Harapannya tidak berdampak ke wisman Eropa atau Australia," imbuhnya.
Sebagai upaya pencegahan, HIN melakukan langkah dengan menyediakan tim bantuan (help desk) agar para tamu bisa mendapatkan informasi jika memiliki keluhan sakit. Selain itu, hotel juga menyediakan masker gratis untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi tamu lainnya.
"Kita tidak bisa garansi tamu kita tidak ada yang kena, tetapi yang jelas kalau masuk Bali pasti sudah dicek di bandara, jadi harapannya sudah aman. Di hotel juga sudah ada klinik dan dokter yang siaga," ungkapnya.