Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom UI: Investasi Asing Tak Capai Target karena Ketidakpastian Global

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi PMA sepanjang 2019 tercatat US$28,2 miliar. Capaian ini turun dibandingkan tahun sebelumnya (yoy) sebesar US$29,3 miliar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Abdullah Azzam
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rofikoh Rokhim menilai tidak tercapainya realisasi penaman modal asing (PMA) sepanjang 2019 karena permasalahan yang melanda ekonomi global.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi PMA sepanjang 2019 tercatat US$28,2 miliar. Capaian ini turun dibandingkan tahun sebelumnya (yoy) sebesar US$29,3 miliar.

"Kalau 2019 PMA tidak capai target wajar karena dunia mengalami banyak ketidakpastian," katanya seusai seusai acara BRI Group Economic Forum 2020 di Hotel Ritz-Carlton, Rabu (29/1/2020).

Ketidakpastian yang dimaksud antara lain, perang dagang antara Amerika Serikat dan China, Brexit di Inggris, aksi demonstrasi di Hong Kong, hingga krisis ekonomi yang melanda beberapa negara seperti Argentina, Turki, Bolivia, dan Chile.

Karena itu, dia mengingatkan pemerintah untuk menambah mitra dagang. Tidak hanya fokus pada negara besar seperti China, tetapi membidik pasar baru yang disebut frontier market, misalnya Kroasia, Latvia, Tunisia, Maroko, dan Kuwait.

Di sisi lain, Rofikoh juga meminta BKPM tetap menjaga arus modal asing dan domestik agar seimbang.

"PMA bagus ada duit baru masuk, tetapi PMDN juga diperlukan untuk mempertahankan eksisting investasi di dalam negeri. Mau itu BUMN atau swasta," imbuhnya.

BKPM mencatat total realisasi investasi, baik PMA dan PMDN, mencapai Rp809,6 triliiun atau melampaui target awal sebesar Rp792 triliun.

Sepanjang 2019, China berada di urutan kedua dengan nilai investasi sebesar US$4,95 miliar. Adapun, PMA asal Jepang pada 2019 turun menjadi US$4,31 miliar.

Tahun lalu, investasi asing terbesar masih dipegang oleh Singapura sebesar US$6,5 miliar. Namun, investasi Negeri Jiran ini tercatat merosot dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$9,19 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper