Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai target ambisius pemerintah untuk industry gim daring serta prospek pertumbuhan ekonomi 2020 menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Rabu (22/1/2020).
Berikut beberapa ringkasan topik utamanya:
Semarak Gim Lokal. Pemerintah mematok target ambisius untuk mengerek kontribusi pengembang lokal dalam kancah industri gim daring di Tanah Air, dari sekitar US$3,52 juta pada 2017 menjadi US$42 juta pada 2025.
Berdasarkan data Newzoo, lembaga riset milik Nielsen, kontribusi pengembang gim lokal pada 2017 hanya 0,4% atau sekitar US$3,52 juta, dari total nilai industri gim daring nasional sebesar US$880 juta.
Prospek Indonesia Masih Cerah. Bisnis, JAKARTA – Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 diyakini masih cukup cerah kendati International Monetary Fund (IMF) memprediksi adanya perlambatan karena pelemahan kinerja ekspor. Namun, dalam laporan berjudul World Economic Outlook (WEO), IMF tidak merilis angka pasti mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada 2020.
Giliran PPATK Selisik 55.000 Transaksi Keuangan. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sedang menyelisik 55.000 transaksi keuangan mencurigakan dalam skandal dugaan korupsi pengelolaan investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan penelusuran aliran dana dalam transaksi keuangan mencurigakan pada kasus Jiwasraya berdasarkan permohonan dari BPK.
KUR Klaster Produksi Digenjot. Pemerintah akan mendorong program Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster produksi di wilayahwilayah menyusul masih rendahnya penyaluran kredit di sektor produktif. Hingga 31 Desember 2019, porsi penyaluran KUR produksi mencapai 51,5%. Jumlah ini masih berada di bawah target minimal pemerintah sebesar 60%.
Memacu Daerah Beri Pelayanan Prima. Penerapan service level agreement (SLA) sebagaimana yang diusulkan oleh pemerintah dalam RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja akan berlaku untuk seluruh kegiatan, mulai yang berisiko rendah hingga tinggi.
Zomato Caplok Uber Eats. Zomato Media Pvt. Ltd. mengakuisisi divisi bisnis pemesanan dan pengiriman makanan milik Uber Technologies Inc., Uber Eats di India dengan kesepakatan transaksi senilai US$172 juta.
