Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis waralaba di Tanah Air terus tumbuh kian populer, terutama setelah pemerintah melonggarkan kebijakan dengan menerbitkan Permendag No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Waralaba.
Sejumlah kemudahan yang diberikan lewat Permendag 71/2019 ini antara lain dihapusnya soal batasan gerai waralaba, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang sebelumnya wajib 80 persen kini hanya menjadi wajib, hingga batasan master franchise bagi pemberi waralaba asing.
Namun, jika Anda ingin membuka bisnis waralaba tetap perlu kehati-hatian, terutama dalam membeli sistem waralaba (terwaralaba/franchisee). Apalagi, masih banyak waralaba yang tidak terdaftar di Kementerian Perdagangan.
Terlebih lagi, modal yang dikeluarkan biasanya tidak kecil. Modal tersebut digunakan untuk membeli atau menyewa gerai untuk membuka usaha, pengadaan peralatan, dan membeli sistem franchise.
Usaha waralaba yang baik, jika kontrak bisnisnya selama 5 tahun, maka harusnya modal sudah kembali setelah menjalankan usaha selama 2 tahun.
Untuk itu, penting dalam memilih usaha waralaba mana yang mau dijalankan. Berikut 5 tips yang dirangkum Bisnis.com.
1. Lakukan Investigasi Waralaba yang Diminati
Untuk meningkatkan kehati-hatian, para calon penerima waralaba (terwaralaba/ franchisee) mesti memastikan kelayakan usaha dari sistem waralaba yang mereka minati. Kenali rekam jejak investor. Caranya dengan mempelajari laporan keuangan franchisor.
Calon terwaralaba juga bisa melakukan penelusuran dengan berusaha mendapatkan infomasi dari franchisee yang sudah menjalankan usaha tersebut. Tanyakan bagaimana reputasinya.
2. Pastikan Waralaba yang Diminati Menguntungkan
Pemodal yang berminat menjalankan usaha waralaba, harus yakin usaha itu menguntungkan. Salah satu persyaratan yang digunakan untuk mengukur kelayakan suatu usaha waralaba, adalah dengan melihat perolehan keuntungan dalam dua tahun terakhir. Kenaikan laba 10 persen per tahun sudah bagus bagi suatu usaha waralaba.
3. Pilih Waralaba Sesuai Hobi
Pertimbangan untuk memilih waralaba yang akan dijalankan sesuai dengan hobi pemodal yang akan mengoperasikan bisnis tersebut. Dengan menjalankan usaha sesuai dengan hobi, akan memberikan keuntungan bagi penerima waralaba (terwaralaba).
Dengan begitu, waktu bekerja jadi tidak merasa terbebani. Bukan kewajiban, tapi seperti hobi.
Jika seseorang berprofesi guru atau mantan pengajar, bisa memilih waralaba di bidang pendidikan. Bagi yang suka masak, bisa memiliki franchise di bidang kuliner.
4. Pilih Lokasi yang Berprospek
Memiliki lokasi usaha yang menjanjikan keberhasilan bisnis, menjadi salah satu kunci menggapai sukses dalam menjalankan waralaba.
Harus punya lokasi usaha yang memenuhi syarat seperti ditetapkan. Untuk itu tanya dulu persyaratannya. Lebih baik memilih lokasi usaha yang berada di daerah bisnis, atau tempat yang banyak dilalui konsumen. Bisa juga membuka usaha di dalam mal.
5. Berani Menanggung Risiko
Tentunya ada kemungkinan merugi dalam setiap usaha. Karena itu. mesti berani menanggung risiko. Apalagi, rata-rata tingkat kesuksesan waralaba di dalam negeri rata-rata tidak lebih dari 40 persen.
Perlu diingat juga banyak bisnis yang mengklaim usahanya sebagai waralaba, padahal belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.