Bisnis.com, JAKARTA – Baru dua pekan memasuki 2020, Bank Indonesia mengatakan aliran modal asing atau capital inflow ke Indonesia sudah mencapai Rp10,1 triliun karena kepercayaan investor dan prospek ekonomi Indonesia yang akan membaik tahun ini.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan sepanjang Januari 2020 sampai tanggal 9 Januari 2020, inflow yang masuk Rp10,1 triliun.
Menurutnya, porsi terbesar dari inflow awal Januari ini adalah Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp10 triliun, sementara ke saham sekitar Rp1,3 triliun.
“Meski demikian ada beberapa penurunan, misalnya di SBI [Sertifikat Bank Indonesia] maupun obligasi korporasi, tapi itu kecil,” jelas Perry di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (10/1/2020).
Dia menjelaskan, aliran modal asing masuk ke Indonesia pada Januari ini cukup besar. Kondisi ini menunjukkan kepercayaan investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia, khususnya dalam investasi portofolio.
“Karena memang tidak hanya masalah confident, tapi prospek ekonominya Indonesia, juga imbal hasil investasi portofolio di Indonesia cukup menarik dibandingkan negara lain,” kata Perry.
Dia menilai dengan posisi aliran modal asing ini akan memperkuat stabilitas eksternal. Khususnya dalam bentuk surplus neraca modal pada kuartal I/2020.
Perry menyebut hal ini terbukti dengan kepercayaan diri yang tercermin juga dari premi resiko investasi di Indonesia dalam bentuk credit default swap (CDS) yang juga tetep rendah.
“Kalau di data Bank Indonesia itu 61,3 basis poin, jadi investasi portofolio yang besar menunjukkan confident investasi asing terhadap investasi di Indonesia,” tegasnya.