Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Jalan Tol Indonesia menilai bahwa iklim investasi yang makin membaik di sektor infrastruktur melalui berbagai deregulasi yang semakin ramah investor sangat menarik bagi investor asing untuk merapat ke Indonesia.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk para investor mengkaji secara mendalam berbagai kemungkinan bisnis yang ada, termasuk untuk menanamkan modal.
"Beberapa proyek [jalan tol] sudah memasuki tahapan operasi, sedangkan sebagian pelaku bisnis jalan tol yang memasuki tahapan recycle capital akan menarik investor investor baru yang mature business-nya sejalan dengan sifat bisnis jalan tol yang stabil dan jangka panjang," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (9/1/2020).
Kemudian, berbagai kreativitas instrumen pembiayaan yang ditawarkan baik secara langsung maupun melalui pasar modal, juga dinilai akan memberi peluang investasi bagi investor baik lokal maupun asing.
"Yang harus dijaga oleh semua pemangku kepentingan adalah memastikan regulasi dan iklim kepastian usaha ini berjalan dengan baik," kata Ade.
Selain itu, Ade yang juga menjabat sebagai CEO Tollroad Business Group Astra Infra menyebutkan bahwa peningkatan kualitas portofolio investor swasta lokal menjadi tantangan ke depannya.
Baca Juga
Kerja sama pemerintah dengan swasta lokal—salah satunya melalui skema pembiayaan kerja sama pemerintah dengan badan usaha—selain menjadi solusi pembiayaan pembangunan infrastruktur, juga akan menciptakan reputasi baik bagi pemerintah dan swasta lokal yang menjadi investor.
Dengan demikian, investor lokal pun memiliki portofolio yang berkualitas dan dapat menjadi pertimbangan investor asing untuk digandeng sebagai rekan kerja sama.
"Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah atau regulator dan swasta nasional, saya meyakini upaya menarik investor luar negeri di sektor jalan tol dan industri infrastruktur secara umum akan lebih baik di masa depan," ujarnya.