Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selama Libur Nataru, Kendaraan Pribadi Kalahkan Angkutan Umum

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi menuturkan masyarakat masih ingin mencoba-coba kondisi jalan tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatra yang menghubungkan beberapa provinsi dan kota.
Sejumlah kendaraan melintasi Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek II di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2019)./ANTARA FOTO-Fakhri Hermansyah
Sejumlah kendaraan melintasi Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek II di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2019)./ANTARA FOTO-Fakhri Hermansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyatakan memang ada penurunan jumlah penumpang angkutan bus selama Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 hingga 22,75 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya dipicu jalan tol baru.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi menuturkan masyarakat masih ingin mencoba-coba kondisi jalan tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatra yang menghubungkan beberapa provinsi dan kota selama Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Jumlah kendaraan sebanyak 5,5 juta kendaraan di jalur tol naik 17 persen. Jadi banyak masyarakat naik kendaraan pribadi, sudah diprediksi itu," katanya saat konferensi pers penutupan Posko Pemantauan Arus Mudik dan Balik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Senin (6/1/2020).

Menurutnya, kompetitor bus memang mobil pribadi. Dia mengharapkan agar saat angkutan Lebaran 2020 masyarakat kembali menggunakan angkutan umum.

Dia berkomitmen memperbaiki fasilitas angkutan umum dan titik-titik simpul juga diperbaiki. Di sisi lain, imbuhnya, aktivitas penyeberangan sesuai dengan kendaraan pribadi yang melonjak turut melonjak naik okupansinya. "Dengan adanya infrastruktur jalan tol ini jadi lebih seksi untuk pakai kendaraan pribadi."

Berdasarkan data dari SIASATI Kemenhub pada tanggal 6 Januari 2020 pukul 10.20 WIB disampaikan data penumpang angkutan umum pada Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 periode H-6 sampai dengan H+11 adalah sebanyak 17,06 juta orang. Jumlah penumpang tersebut mengalami penurunan sebesar 2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper