Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia memang sempat disebut bakal kebagian berkah dari perang dagang AS-China, tetapi mayoritas perusahaan diprediksi lebih memilih Vietnam. Meskipun begitu, banyak juga loh aliran investasi asing yang masuk ke Indonesia pada tahun ini. Siapa saja mereka?
Dikutip dari Bisnis.com, Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan, realisasi 75,9 persen tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 52,9 persen, dan Penanaman Modal Asing (PMA) 47,1 persen. BKPM optimis untuk bisa merealisasikan target pada 2019 yang mencapai Rp729 triliun hingga kuartal terakhir tahun ini.
Pihak BKPM mengatakan masih banyak investasi yang belum terfasilitasi dengan potensi sekitar Rp708 triliun. Beragam hambatan usaha masih dialami para pelaku usaha baik itu pihak asing maupun lokal, misalnya masalah lahan dan permintaan fasilitas serta insentif tax holiday.
Dari ratusan triliunan dana asing yang masuk ke Indonesia, Bisnis.com sudah memilih lima investasi dari perusahaan asing yang perlu kamu ketahui, simak ulasan berikut ini.
1. Hyundai
Perusahaan asal Korea Selatan ini telah berkomitmen untuk berinvestasi sebesar US$1,55 miliar di Indonesia. Rencana tersebut diungkapkan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi pabrik Hyundai Motor Company (HMC) pada November lalu di Ulsan, Korea. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah dan pihak HMC pun sudah dilakukan saat kunjungan tersebut.
Untuk realisasi investasinya akan dilakukan dalam dua tahapan. Pada tahap pertama yakni hingga 2021, Hyundai akan berfokus pada investasi pabrik pembuatan mobil Hyundai. Cikarang terpilih menjadi lokasi pabrik tersebut dan setidaknya 50% dari total produksi akan diekspor.
Kemudian pada fase kedua mulai 2020 hingga 2030 akan fokus pada pengembangan pabrik pembuatan mobil listrik, pabrik transmisi, pusat penelitian dan pengembangan (litbang), serta pusat pelatihan. Untuk tahap ini, total produksi akan diekspor sebanyak 70%.
Rencananya pada 2021 Hyundai akan mulai berproduksi dengan kapasitas hingga 250.000 unit per tahun.
2. Shanghai Electric Group Corp.
Bulan lalu, Direktur Utama PT PLTG Celukan Bawang Hendriano bersama Presiden Direktur Shanghai Electric Group Corp Yi Xiaorong menandatangani MoU proyek PLTG Celukan Bawang, Bali.
Proyek PLTG ini akan dibangun di atas lahan seluas 50 hektare pada semester I/2020 dengan nilai investasi US$1,3 miliar. Kepala Staf presiden Moeldoko memprediksi proyek ini selesai dalam tiga tahun.
Dengan pembangunan ini, maka Bali dapat mengantisipasi kebutuhan di bidang elektrik karena ke depannya keperluan listrik akan terus meningkat.
3. Power Environ
Dalam acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 pada Oktober lalu, sejumlah pebisnis Indonesia dan Jepang melakukan kontrak dagang dan kontrak joint venture.
Satu-satunya kontrak joint venture dilakukan oleh perusahaan Jepang Power Environ bersama PT. Bintang Paser Sejati. Nilai investasi yang mereka sepakati sebesar US$180.000.
Kedua pihak menandatangani MoU membentuk perusahaan patungan untuk bisnis cangkang sawit dengan potensi perdagangan US$3,75 juta per tahun untuk 5 tahun pertama.
4. Pegatron
Pada Juli lalu, Pegatron Corporation untuk pertama kalinya di Asia Tenggara membuka pabrik bernama Pegatron Technology Indonesia (PTI) di Batam, Kepulauan Riau. Pabrik tersebut berada di lahan seluas satu hektare dan mempekerjakan 40 tenaga kerja. Namun, nantinya, perusahaan asal Taiwan ini akan menyerap hingga 1.800 tenaga kerja.
Pabrikan pemasok komponen untuk Apple itu berkomitmen untuk berinvestasi dengan nilai total sebesar US$1,5 miliar dan akan direalisasikan secara bertahap. Saat resmi beroperasi, realisasi investasinya sudah mencapai US$40 juta.
Di Indonesia, Pegatron bekerja sama dengan PT Sat Nusapersada Tbk. untuk memproduksi produk smarthome lainnya, seperti komputer dan alat-alat komunikasi nikabel.
5. SoftBank
Presiden direktur SoftBank Masayoshi Son menemui Jokowi di Istana Merdeka pada akhir Juli lalu. Usai pertemuan tersebut, ia menyatakan bahwa dalam waktu tiga tahun ini, SoftBank akan kembali berinvestasi sebesar US$2 miliar. Sebelumnya perusahaan raksasa telekomunikasi asal Jepang ini memang sudah berinvestasi juga sebesar US$2 miliar.
Nantinya, investasi tersebut dilakukan melalui Grab dan perusahaan lainnya. Sayangnya, Son tidak menyebutkan identitas perusahaan tersebut. Lewat Grab, pihaknya akan membangun kantor pusat kedua Grab di Indonesia.
SoftBank juga disebut-sebut akan membangun ekosistem kendaraan listrik lewat perusahaan transportasi online itu. Mulai dari baterainya, kendaraan listriknya, hingga stasiun pengisian ulang baterai.
Selain 5 investasi di atas, baru-baru ini Amazon Webs Services (AWS), perusahaan penyedia layanan komputasi awan asal Amerika Serikat mengumumkan rencananya berinvestasi di Tanah Air dengan nilai sebesar US2,5 miliar atau sekitar Rp35 triliun.
Investasi AWS tersebut menjadi yang terbesar di sektor teknologi dan informasi yang terealisasi di Indonesia sejauh ini.
AWS akan membangun tiga pangkalan data yang akan dibangun di dua daerah dengan luas wilayah masing-masing 20 hektare. Salah satu lokasinya ada di Karawang, Jawa Barat.