Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia mendapatkan tawaran untuk berinvestasi di sektor infrastuktur di Coloma City yang akan menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan baru dari Republik Guinea.
Dubes RI untuk Senegal merangkap Guinea Mansyur Pangeran mengatakan, dalam pertemuannya dengan Presiden Republik Guinea Alpha Conde pada 24 Desember 2019, sang kepala negara terse but ingin segera realisasikan kerja sama investasi dan pembangunan dengan Indonesia.
Menurutnya,keinginan tersebut didasarkan atas besarnya potensi kerja sama antara Indonesia dan Guinea. Selain menawarkan Coloma City sebagai lokasi investasi bagi Indonesia, Conde juga menawarkan Conoma Island yang akan menjadi Exclusive Economic Zone Guinea.
“Indonesia dinilai dapat berkontribusi dalam pengembangan kedua wilayah tersebut, terutama dalam pembangunan infrastruktur," ujar Masnyur, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (28/12/2019)
Di sisi pertambangan, Guinea juga membuka lebar kesempatan bagi Indonesia untuk berinvestasi di bidang sumber daya alam.
Menurut Mansyur, Indonesia tertarik untuk mengembangkan kerja sama dalam pertambangan bouksit kualitas tinggi, bijih besi, emas, nikel, phospat yang dimiliki oleh Guinea dalam jumlah yang besar.
Selain itu, menurutnya, Conde mengharapkan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk dapat mengadakan kunjungan kenegaraan ke Guinea. Di samping itu, Conde juga mengharapkan Indonesia segera membuka Kedutaan Besarnya kembali di Conakry yang ditutup pada tahun 1973.
Menindaklanjuti pertemuan tersebut, Indonesia dan Guinea akan melakukan indentifikasi prioritas kerja sama melalui saling kunjung tim ahli, pengiriman delegasi yang mencakup berbagai bidang agar kerja sama konkrit dapat dilangsungkan secepatnya.
Guinea adalah negara salah satu negara di Afrika Barat yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan menjadi tujuan investasi asing dari China dan beberapa negara Eropa. Guinea juga merupakan negara yang dipandang telah stabil kondisi politik dan keamanannya sehingga dapat menjadi tujuan investasi yang baik bagi Indonesia dalam rangka menembus pasar nontradisional.