Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai pungutan ekspor CPO dan tarif barang kiriman, di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Kamis (26/12/2019).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Pengusaha Sawit Tetap Pede. Para pengusaha sawit meyakini pengenaan kembali pungutan ekspor untuk produk minyak sawit mentah dan turunannya—mulai 1 Januari 2020—tidak akan terlalu berpengaruh terhadap harga komoditas tersebut.
Menanti ‘Setrum’ Ampuh Zulkifl. Senyum sumringah Zulkifli Zaini merekah seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PLN. Di lobi Kementerian BUMN, Zulkifl i yang baru ditunjuk sebagai direktur utama itu, langsung disambut puluhan wartawan.
Tiga Produk Dapat Perlakuan Khusus. Pemerintah memberikan perlakuan khusus untuk impor barang kiriman sepatu, tas, serta tekstil dan produk tekstil terkait dengan kebijakan pembebasan bea masuk atau de minimis value.
Optimisme 2020. Bursa berjangka optimistis transaksi multilateral pada tahun depan akan meningkat sebesar 20%, kendati literasi masyarakat sejauh ini masih belum optimal.
Bank Banten Tak Kunjung Dulang Laba. Rentabilitas PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. belum menemui titik terang pada tahun ini. Hingga tutup buku 2019, bahkan selama satu tahun mendatang, bank memperkirakan masih akan melaporkan rugi bersih.
AJB Bumiputera Racik Strategi Baru. Upaya penyehatan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 kini hadir dengan wacana strategi baru, yakni menjadi semimutual. Namun, wacana ini masih diragukan oleh sejumlah pihak terkait.
Penjualan Nataru Sulit Capai Target. Penjualan sektor ritel modern sepanjang Natal dan Tahun Baru berpeluang meleset dari target yang ditetapkan, lantaran adanya perubahan gaya berbelanja dan melambatnya pertumbuhan konsumsi masyarakat.
Telkomsel Masih Dominan di Regional. Pembangunan infrastruktur besar-besaran oleh pesaingnya belum mampu menggeser posisi PT Telekomunikasi Selular sebagai pemilik jaringan dengan kualitas yang terbaik secara regional.
Rumah Mewah Membaik. Pemerintah memberi sejumlah stimulus untuk menggairahkan bisnis properti, termasuk dengan memberikan kemudahan bagi properti kelas atas. Pengembang pun antusias menggarap segmen tersebut.
Pengawasan Dirasa Kurang Efektif. Produksi batu bara Indonesia hingga akhir tahun ini diperkirakan berada di atas realisasi produksi pada 2018, sehingga mengakibatkan terjadinya pelemahan harga. Hal ini salah satunya dipicu oleh kurangnya pengawasan terhadap izin usaha pertambangan skala kecil.