Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peningkatan Kualitas Produksi Pertanian Terus Digenjot

Sebanyak 752 permohonan dan menerbitkan sertifikat hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) untuk 472 varietas telah diajukan hingga tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA -Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong pemulia varietas tanaman unggulan terus hadir dalam meningkatan kualitas produksi pertaninan di Tanah Air. Hasil penelitian, oleh Kementan, akan diupayakan untuk dilindungi negara.

Syahrul berpendapat bahwa pertanian memegang peranan inti yang sangat penting. Ia juga menyatakan, pangan yang baik dan sehat juga ke depannya dapat mengintervensi guna menghasilkan orang-orang dengan tingkat intelektualitas yang tinggi.

Mentan mengingatkan bahwa sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara juga telah berhasil mendorong banyak ekspor komoditas pangan dari negara mereka.

Salah satu cara meningkatkan kualitas produksi pertanian yakni dengan peningkatan jumlah pemilik sertifikat hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Hingga saat ini, sebanyak 752 permohonan dan menerbitkan sertifikat hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) untuk 472 varietas telah diajukan.

Varietas-varietas tersebut berpotensi menjawab kebutuhan benih dalam negeri dan dimanfaatkan secara maksimal oleh petani. 

"Jangan lupa varietas ini mengenergi lahan yang begitu banyak, jutaan lahan, dan jutaan orang yang memanfaatkan," kata Syahrul saat membuka acara Pekan Perlindungan Varietas Tanaman di Auditorium Kementan, Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019.

Dalam kesempatan itu, Syahrul memberikan penghargaan kepada para pihak yang telah berjasa dalam pengembangan PVT. Penghargaan diberikan kepada peneliti Achmad Baihaki yang telah puluhan tahun mengabdikan diri sebagai pemulia dan memperjuangkan pemberlakukan Hak PVT di Indonesia.

"Kita berharap hasil varietas kita akan mampu bersaing dengan varietas yang ada," ungkapnya.

Dia menjelaskan kontribusi varietas unggul terbaru bisa memacu peningkatan produksi  sampai 15 persen. Kehadirannya pun sangat diharapkan dalam merealisasikan program tiga kali ekspor produk pertanian Indonesia.

"Anak anak bangsa ini tidak kalah untuk terus didorong dan ambil bagian apalagi kita punya lahan yang besar dan negara kita negara besar, mereka terus berkarya dan agar terus meneliti," tuturnya.

Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Erizal Jamal menuturkan jumlah hasil pemuliaan dan juga varietas unggul yang didaftarkan Hak PVT-nya terus meningkat. Target yang dicanangkan yakni dapat menopang upaya peningkatan produksi beragam komoditas minimal sebesar 7 persen per tahun dan terjadinya peningkatan ekspor produk pertanian menjadi tiga kali lipat pada 2024.

"Muara dari target ini adalah makin masifnya penerapan inovasi dalam pembangunan pertanian, dan salah satu yang paling potensial untuk dapat mempercepat terjadinya peningkatan produksi tersebut adalah melalui penggunaan benih unggul atau varietas unggul baru," tuturnya.

Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang setara dengan Paten, dengan menjamin perlindungan hukum bagi para pemulia dalam menghasilkan varietas tanaman, dan merupakan Hak Kekayaan Intelektual diberikan Negara melalui Undang-Undang No. 29 Tahun 2000.

Menurut Erizal, salah satu kunci bagi peningkatan jumlah Varietas yang didaftarkan hak PVTnya adalah dengan semakin banyak kegiatan pemuliaan yang dilakukan oleh para Pemulia.

Saat ini menurut Erizal dari sisi jumlah hak PVT yang diterbitkan, di tingkat ASEAN Indonesia masih kalah dengan Vietnam, dimana jumlah permohonan hak PVTnya telah mencapai 1400an, dan bila dibandingkan dengan China dan Belanda jumlah Hak PVT yang diterbitkan mereka jauh lebih besar lagi dan itu didukung oleh jumlah pemulia tanaman yang memadai.

Sementara itu, Indonesia saat ini jumlah pemulia ada sekitar 700 orang dan yang aktif melakukan kegiatan pemuliaan hanya sekitar 250. Idealnya untuk setiap 5000 petani ada satu pemulia tanaman, dengan jumlah petani kita sekitar 35 juta orang harusnya kita punya pemulia sekitar 7000 orang.

"Ke depan kita berharap universitas yang mempunyai fakultas pertanian terus mengembangkan program studi pemuliaan, hal ini penting kami suarakan ,"ungkap Erizal.

Dia melanjutkan agar industry benih dalam negeri mampu bersaing secara global, maka ke depan harus didukung oleh kehadiran para pemulia yang handal secara memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper