Bisnis.com, BOJONEGORO - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) menyiapkan investasi senilai US$591 juta untuk melanjutkan pengerjaan proyek Unitisasi Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB) pada 2020.
Pengerjaan Proyek JTB telah mencapai 47,3%, lebih cepat dari perencanaan 46,5% per November 2019.
Direktur Utama Pertamina EP Cepu Jamsaton Nababan mengatakan anggaran investasi 2020 tercatat naik 78,55% dibandingkan dengan investasi tahun ini senilai US$331 juta.
Dia mengungkapkan anggaran investasi tahun depan akan digunakan untuk melanjutkan pengerjaan proyek ini dengan merampungkan pengeboran sumur dan pembangunan fasilitas pemrosesan gas (gas processing facility/GPF).
"Anggaran investasi PEPC pada 2020 itu US$591 juta, termasuk untuk GPF, drilling, dan land acquisition," katanya, dalam diskusi dengan media di Bojonegoro, Rabu (18/12/2019).
Adapun per November 2019, realisasi belanja modal tahun ini tercatat senilai US$297 juta.
Dari sisi pendanaan, Jamsaton menyatakan proyek JTB tidak mengalami kendala. Kebutuhan investasi proyek tersebut senilai US$1,55 miliar atau lebih rendah dari perencanaan yang menembus US$1,8 miliar.
Lebih rendahnya kebutuhan tersebut disebabkan adanya estimasi tambahan produksi gas sebanyak 20 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd) yang belum terjual.
"Kami tidak perlu pakai uang sendiri, semuanya uang lenders. Tidak ada juga jaminan ke lenders, tidak ada yang kami gadaikan karena yang dijual keekonomian proyeknya," katanya.
Proyek JTB didukung pendanaan oleh 12 bank yang memberikan pinjaman. Empat bank diantaranya datang dari dalam negeri, sementara sisanya luar negeri.