Bisnis.com, JAKARTA - Menurut World Economic Forum, butuh waktu lebih dari dua setengah abad bagi perempuan untuk merasakan kesetaraan dengan laki-laki dari segi peluang ekonomi.
WEF mengatakan bahwa kesenjangan gender ekonomi akan memakan waktu 257 tahun untuk diatasi. Prediksi ini bahkan telah meningkat dari perkiraan pada 2018 yakni 202 tahun.
Menurut mereka, perubahan teknologi menyebabkan efek yang tidak proporsional, di mana peran perempuan dalam perekonomian mengalami hantaman yang lebih keras akibat otomatisasi, seperti yang terjadi di industri ritel.
"Terlebih lagi, tidak ada cukup banyak perempuan memasuki profesi di mana pertumbuhan upah bergerak dengan laju tercepat," kata forum itu, dikutip melalui Bloomberg, Selasa (17/12/2019).
Laki-laki mendominasi pada ranah profesi yang lebih teknis, dengan laju pertumbuhan upah tercepat, seperti cloud computing, teknik, data dan kecerdasan buatan serta pengembangan produk.
"Untuk mencapai paritas dalam dekade berikutnya, bukan 2 abad berikutnya, kita perlu memobilisasi sumber daya, memusatkan perhatian kepemimpinan dan berkomitmen pada target," kata Saadia Zahidi, Kepala Pusat WEF untuk Ekonomi dan Masyarakat Baru.
Baca Juga
WEF telah berkomitmen untuk setidaknya menggandakan persentase peserta perempuan dari jumlah saat ini untuk pertemuan tahunannya, di Davos, pada tahun 2030.
Laporan ini turut memuat beberapa perkembangan positif.
Kesenjangan gender global yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan, politik serta ekonomi telah meningkat, sebagian besar berkat keterlibatan perempuan yang lebih banyak dalam politik.
Namun kemajuan ini hanya mampu mempercepat tujuan kesetaraan setidaknya kurang dari 100 tahun.
Di banyak negara, peningkatan pemberdayaan politik sesuai dengan jumlah perempuan yang lebih tinggi dalam peran senior, mengindikasikan bahwa mungkin ada efek role model yang akan membantu menutup kesenjangan ekonomi.