Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Percepat Pengembangan Kendaraan Listrik, Kemenperin Gandeng Jepang

Kementerian Perindustrian menggandeng Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Perindustrian atau Ministry of Economy, Trade and Industry, METI, Jepang guna mempercepat pengembangan industri otomotif, termasuk kendaraan ramah lingkungan.
Ilustrasi-Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU)./Bisnis-Agne Yasa
Ilustrasi-Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU)./Bisnis-Agne Yasa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menggandeng Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Perindustrian atau Ministry of Economy, Trade and Industry, METI, Jepang guna mempercepat pengembangan industri otomotif, termasuk kendaraan ramah lingkungan.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto mengatakan pelaksanaan kegiatan tersebut guna saling berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai standardisasi dan regulasi teknis yang diimplementasikan di kedua negara. Salah satunya adalah pemanfaatan energi baru terbarukan (biofuel).

“Mereka memberikan gambaran tentang pengembangan industri kendaraan listrik. Adapun yang kami bahas, antara lain mengenai kebijakan pengembangan industri otomotif kedua negara," kata Harjanto dalam siaran pers, Sabtu (14/12/2019).

Dia mengaku mendapatkan masukan dari Jepang khususnya untuk implementasi B30, misalnya tentang bagaimana mendapatkan bahan bakar berkualitas lebih baik. Contohnya, campuran Fatty Acid Methyl Ester (FAME)-nya itu ada proses lanjutan, sehingga akan menghasilkan proses hydrogenated vegetable oil.

Kedua belah pihak, lanjutnya, membicarakan perkembangan investasi dan insentif untuk pengembangan industri kendaraan listrik. Apalagi, Indonesia - Jepang telah lama menjadi mitra strategis dalam menjalin kerja sama ekonomi.

Di sektor alat transportasi, Jepang merupakan investor terbesar di Indonesia sampai dengan kuartal III/2019, dengan nilai sebesar Rp7,46 triliun.

Di sektor otomotif, Jepang juga adalah salah satu kisah sukses dari para investor yang ingin terus menanamkan modalnya di Tanah Air, produsen otomotif Jepang skala global telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.

“Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 55/2019 dan Peraturan Pemerintah No. 73/2019, yang bertujuan mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik. Kami jelaskan secara komprehensif kepada mereka, sehingga bisa mendapatkan pemahaman yang jelas,” paparnya.

Guna menarik investor dalam pengembangan kendaraan listrik ini, Indonesia akan memfasilitasi pemberian insentif fiskal seperti tax holiday. Fokus investasi utama untuk pembuatan baterai, electric motor, dan power control unit, yang menjadi tiga komponen utamanya. 

Insentif tersebut, lanjutnya  diberikan apabila investasi mereka sekitar US$50 juta atau melakukan proses industrialisasi di dalam negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper