Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Salurkan BBM Bersubsidi Tepat Sasaran, Pertamina Genjot Digitalisasi SPBU

PT Pertamina (Persero) menargetkan digitalisasi nozzle di 5.518 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) rampung kuartal I/2020. 
Kendaraan antre untuk mengisi BBM di tempat peristirahatan KM 207 jalan tol Palimanan-Kanci, Jawa Barat, Jumat (23/6)./JIBI
Kendaraan antre untuk mengisi BBM di tempat peristirahatan KM 207 jalan tol Palimanan-Kanci, Jawa Barat, Jumat (23/6)./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menargetkan digitalisasi nozzle di 5.518 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) rampung kuartal I/2020. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya fokus menyalurkan BBM bersubsidi sesuai konsumen yang tepat sasaran. Menurutnya, salah satu upaya untuk memastikan penyaluran tepat sasaran adalah menggunakan digitalisasi nozzle

“Dari seluruh SPBU besar yang akan kami implementasikan ada 5.518. Hari ini sudah 2.500 [nozzle terpasang],” katanya, Kamis (12/12/2019). 

Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), sejak program digitalisasi dimulai pada 31 Agustus 2018, sudah ada 2.482 SPBU yang telah terdigitalisasi per 6 Desember 2019. Saat ini, SPBU yang sudah terdigitalisasi hanya dapat menampilkan kondisi stok SPBU dan profil penyaluran SPBU per transaksi. 

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR pekan lalu, Nicke Widyawati memproyeksi penyaluran solar bersubsidi pada 2020 sebesar 17,02 juta kl atau lebih tinggi dari target kuota sebesar 15,31 juta kl. Bahkan, kuota subsidi solar 2020, lebih rendah dibandingkan dengan prognosis realisasi solar bersubsidi tahun ini. 

Sementara itu, dalam Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 sebanyak 15,87 juta kl yang terdiri dari minyak solar 15,31 juta kl dan minyak tanah sebesar 0,56 juta kl. Kuota ini mengalami kenaikan sebesar 5,03 % dari kuota BBM tahun 2019 sebesar 15,11 juta kl. 

BPH Migas memproyeksikan total penyaluran solar bersubsidi mencapai 16,15 juta kl hingga akhir 2019 atau melebih target kuota subsidi solar APBN 2019 sebesar 14,5 juta kl. Adapun, untuk 2020, ditetapkan bahwa kuota volume jenis bahan bakar jenis tertentu per secara nasional untuk minyak tanah (kerosene) sebesar 560.000 kl, dan solar sebesar 15,31 juta kl. 

“Kuota volume jenis bahan bakar minyak khusus penugasan oleh Pertamina sebesar 11 juta KL,” kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper