Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tinjau Proyek LRT dan Kereta Cepat, Jokowi Ingatkan Rumitnya Membangun Infrastruktur Terlambat

Presiden Joko Widodo menyatakan pembangunan infrastruktur yang terlambat menyebabkan kemacetan yang berlarut-larut. Hal itu bisa dilihat dari lamanya pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II, Light Rapid Transit (LRT), dan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan Light Rapid Transit (LRT) dan kereta cepat Jakarta-Bandung di Bekasi, Kamis (12/12/2019). Presiden juga meresmikan Jalan Tol Layang Japek II di Bekasi./Bisnis-Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan Light Rapid Transit (LRT) dan kereta cepat Jakarta-Bandung di Bekasi, Kamis (12/12/2019). Presiden juga meresmikan Jalan Tol Layang Japek II di Bekasi./Bisnis-Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan pembangunan infrastruktur yang terlambat menyebabkan kemacetan yang berlarut-larut. Hal itu bisa dilihat dari lamanya pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II, Light Rapid Transit (LRT), dan kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Ini kalau kita lihat betapa rumitnya kalau kita terlambat membangun infrastruktur. Seperti jalan tol ini. Itu kesempatan memasang gilder-nya hanya 3-4 jam per hari karena lalu lintas padat dan hanya malam hari. Kedua, di sampingnya ada LRT dibangun. Sampingnya ada kereta cepat," ujarnya ketika meninjau progres LRT dan kereta cepat Jakarta-Bandung di Bekasi, Kamis (12/12/2019).

Untuk itu, dia menekankan pentingnya komitmen politik dalam memutuskan hal-hal penting, salah satunya terkait pembangunan infrastruktur. Menurutnya, ketersediaan infrastruktur di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara-negara tetangga yakni Singapura, Thailand, dan Malaysia sehingga kecepatan pembangunan infrastruktur harus terus dikejar.

Jokowi menyebut poyek kereta cepat yang menelan investasi hingga US$6 miliar bakal rampung pada akhir 2021. Sebaliknya, proyek pembangunan LRT dengan investasi senilai Rp29 triliun juga diperkirakan bakal selesai pada dua tahun mendatang.

"Semuanya akan terintegrasi misalnya kereta cepat stasiun di Halim [Bandara Internasional Halim Perdanakusuma], LRT juga Halim, sehingga terkoneksi semuanya. Saya minta gubernur DKI link-kan di sana, [rampung] 2021 akhir. ," katanya.

Hingga saat ini, dia mengakui persoalan lahan kedua proyek tersebut sudah mencapai 99% sehingga tinggal menunggu kerja lapangan saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper