Bisnis.com, JAKARTA – Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero), ditetapkan sebagai model percontohan transformasi digital bandara nasional.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti mengapresiasi terobosan yang dilakukan PT Angkasa Pura II dalam mengembangkan Bandara Soekarno-Hatta sebagai yang terbesar di Indonesia dan salah satu tersibuk di dunia pada 2018.
“Terutama atas transformasi melalui digitalisasi pelayanan dan keamanan industri penerbangan, semua hal ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang sangat cepat di dunia saat ini,” kata Polana, Rabu (11/12/2019).
Bandara berkode CGK tersebut diharapkan dapat menjadi role model bagi bandara lain dalam melakukan digitalisasi. Terlebih, saat ini dunia telah menghadapi revolusi industri 4.0, merupakan konsep automisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya.
Hal tersebut, katanya, memicu efisiensi waktu, tenaga, dan biaya. Salah satu bandara yang sudah mengadopsi revolusi industri 4.0 adalah Bandara Soekarno-Hatta, khususnya digital layanan terhadap pelayanan dan keamanan bagi para penumpang dan pengguna lain.
Transformasi digital untuk aspek pelayanan dan operasional antara lain, Airport Operation Control Center (AOCC) untuk koordinasi seluruh stakeholder penerbangan; Terminal Operation Center (TOC) untuk memantau unit operasional, keamanan, dan pelayanan berjalan dengan baik; serta Self Boarding Gate untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan waktu terbang (on time performance/OTP) maskapai.