Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelayaran Emoh Disebut Penyebab Biaya Logistik Mahal

Ketua DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan bahwa pelayaran bukanlah penyebab tingginya biaya logistik di Indonesia.
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto. BISNIS/Rinaldi M Azka
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto. BISNIS/Rinaldi M Azka

Bisnis.com, JAKARTA - DPP Indonesian National Shipowner's Assosiation (INSA) menyebutkan biaya logistik yang tinggi tidak disebabkan oleh aktivitas pelayaran saja tetapi aktivitas lain seperti pelabuhan hingga angkutan darat.

Ketua DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan bahwa pelayaran bukanlah penyebab tingginya biaya logistik di Indonesia karena pelayaran hanya menyumbang 19 persen dari total mata rantai pasok logistik.

"Padahal kalau struktur biaya logistik kita rinci satu persatu, maka akan terlihat bahwa porsi biaya angkutan laut hanya 19 persen dari total mata rantai logistik," jelasnya dalam Rapat Umum Anggota INSA ke-XVII tahun 2019, Senin (9/12/2019).

Menurutnya, banyak pihak yang salah sangka dan berpikir pelayaran sebagai biang keladi dari tingginya biaya logistik nasional yang masih berkisar 24 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Hal tersebut, terangnya, penting untuk disampaikan karena pelayaran nasional berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat pelayaran merupakan lokomotif bagi industri lainnya.

"Sedikitnya, ada 18 cluster bisnis yang mendapat dampak dari tumbuhnya industri pelayaran nasional, seperti galangan kapal, asuransi, logistik, hingga ke sektor pendidikan SDM pelaut," paparnya.

Dia menilai pelayaran nasional memiliki peranan strategis dan berdampak langsung bagi perekonomian nasional, khususnya dalam kelancaran arus barang dan orang dari satu pulau ke pulau lain.

"Kami bahkan mendukung penurunan biaya logistik. Itulah sebabnya INSA bersama Kementerian Perhubungan sering melakukan kegiatan bersama saling bertukar ide dan gagasan khususnya dalam mensukseskan program Tol Laut pemerintah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper