Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan Cadangan Devisa Diproyeksi Meningkat

Capaian cadangan devisa pada 2020 diprediksi akan membaik dari 2019 didorong oleh kurangnya pembayaran utang.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Capaian cadangan devisa pada 2020 diprediksi akan membaik dari 2019 didorong oleh kurangnya pembayaran utang.

David E. Sumual, Ekonom BCA menyatakan cadangan devisa Indonesia sampai pada November 2019 sebesar US$126,6 miliar berada pada kisaran US$125 miliar sampai US$127 miliar pada akhir tahun. Meski demikian, kisaran ini sangat mungkin dicapai lebih tinggi setiap bulan pada 2020.

"Penerbitan valas sudah dilakukan, sampai September akhir tahun tak ada lagi, awal tahun depan baru ada," ujar David saat dihubungi Bisnis, Minggu (8/12/2019).

David menjelaskan, sepanjang 2020 mendatang pembayaran utang juga relatif berkurang. 

Nantinya pembayaran utang baru memulai momentumnya lagi pada 2021.

"Jatuh tempo pembayaran utang termasuk pemerintah dan BUMN baru pada 2021, maka cadev berpeluang membaik tahun depan," papar David.

David beralasan, secara umum cadev Indonesia tahun ini banyak disumbang dari kegiatan ekspor dan impor. Alhasil November 2019 cadev tercatat US$126,6 miliar, stabil dari sebelumnya US$126,7miliar.

Namun, eskalasi perang dagang dan penurunan aktivitas dagang pada akhir tahun juga memicu turunnya penerimaan. 

David menyebut aktivitas dagang sudah cenderung menurun pada pekan ketiga dan keempat Desember.

"Harga minyak juga relatif stabil, investor asing membeli SBI, valas, tidak banyak perubahan sampai akhir tahun maka cadev relatif stabil," terang David.

Meski demikian dia mengingatkan volatilitas masih tinggi tahun ini. Apalagi dengan menunggu kepastian perang dagang dan kesepakatan AS dan China perihal tarif pada 15 Desember 2019 mendatang.

"Ini yang bisa mempengaruhi pergerakan mata uang global termasuk rupiah," ujar David.

David memprediksi tahun depan rupiah masih pada kisaran Rp14.000 sampai Rp14.150 per dolar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper