Bisnis.com, JAKARTA -Parlemen Jepang menyetujui pakta perdagangan dengan AS yang membuka pasar mereka untuk impor daging sapi Amerika dan produk pertanian lainnya.
Kebijakan ini dilakukan Tokyo untuk menggagalkan ancaman Presiden AS Donald Trump terkait pengenaan tarif baru pada ekspor mobil Jepang yang menguntungkan.
AS terus mendesak agar perjanjian perdagangan baru dapat mulai berlaku pada 1 Januari, yang dapat membantu kampanye pemilihan ulang Trump pada 2020 dengan melobi para petani Amerika.
Dilansir melalui Bloomberg, koalisi Partai Liberal Demokrat yang berkuasa di bawah Perdana Menteri Shinzo Abe memegang mayoritas di kedua majelis parlemen dan mampu memenangkan kebijakan ini dengan mudah.
Meski demikian, pihak oposisi menolak kesepakatan itu dan mengatakan bahwa kesepakatan tidak memiliki jaminan tertulis bahwa Trump tidak akan mengenakan tarif nasional setinggi 25% pada sektor otomotif Jepang.
"Trump sangat ingin membuat kesepakatan dengan Jepang untuk menenangkan para petani AS yang aksesnya ke pasar China telah dibatasi akibat dari perang dagang dengan Beijing," seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (4/12/2019)
Produsen pertanian Amerika saat ini juga terguncang akibat cuaca buruk dan harga komoditas yang rendah, mereka merupakan komponen inti dari basis politik Trump.
Ancaman tarif pada ekspor mobil dan suku cadang mobil, sektor bisnis bernilai US$50 miliar per tahun yang merupakan landasan ekonomi Jepang, mendorong Abe untuk menanggapi pembicaraan perdagangan dua arah dengan AS setelah dia gagal membujuk Trump untuk kembali ke pakta Pasifik.
Abe mengatakan Trump meyakinkannya ketika mereka bertemu di New York pada September bahwa dia tidak akan mengenakan tarif baru.
Di bawah kesepakatan saat ini, Jepang ditetapkan untuk menurunkan atau menghapuskan tarif daging sapi, babi, gandum, dan anggur AS, sambil mempertahankan perlindungan bagi para petani beras domestik.
Di sisi lain, AS akan menghapus bea pada ekspor Jepang dari beberapa bagian industri.
Pakta kedua yang disetujui secara bersamaan bertujuan untuk memberikan landasan hukum bagi kelancaran perdagangan digital antara ekonomi terbesar dan ketiga terbesar di dunia.
Kesepakatan ini melarang kedua negara memberlakukan tarif pada produk yang didistribusikan secara elektronik, seperti perangkat lunak dan game.
Sekretariat Kabinet Jepang menghitung bahwa kesepakatan dua arah akan meningkatkan produk domestik bruto riilnya sebesar 0,8%, tetapi perhitungannya didasarkan pada asumsi bahwa tarif yang ada pada ekspor mobil Jepang ke AS akan dihapus.
Produksi pertanian dalam negeri diperkirakan turun antara 60 miliar - 110 miliar yen, menurut perhitungan yang sama.
Kedua belah pihak akan memasuki pembicaraan awal pada putaran kedua perundingan perdagangan setelah kesepakatan itu berlaku, dengan Jepang mengatakan pihaknya masih berharap untuk menghapuskan tarif mobil eksisting.
