Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam berjanji akan menyiapkan lebih banyak bantuan ekonomi setelah data terbaru menunjukkan penurunan penjualan ritel yang paling parah.
Lam menyampaikan bahwa pemerintah akan segera mengumumkan putaran kebijakan baru untuk menopang perekonomian kota yang lesu setelah aksi protes dan perselisihan politik yang terjadi selama enam bulan terakhir.
Penjualan ritel Oktober terkontraksi sebesar 24,3% secara tahunan, yang merupakan penurunan dua digit untuk empat bulan berturut-turut.
Pada Senin (2/12), Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia memperkirakan kemungkinan defisit anggaran tahun fiskal untuk pertama kalinya sejak awal 2000-an, dan mengatakan bahwa kekacauan telah menyeret turun pertumbuhan ekonomi sekitar 2% tahun ini.
"Kita menyaksikan aksi kekerasan berulang yang tidak diharapkan. Kondisi ini mengecilkan harapan kami untuk menghentikan aksi serupa, sehingga ekonomi kita dapat memiliki kesempatan untuk bangkit kembali. Saya harap kekerasan akan berhenti sesegera mungkin, ujar Lam, dikutip melalui Bloomberg, Selasa (3/12/2019).
Lam mengatakan putaran baru kebijakan stimulus ekonomi akan ditujukan pada sektor-sektor yang secara khusus tertekan akibat aksi kerusuhan.
Upaya baru akan mengikuti langkah-langkah stimulus sebelumnya, termasuk paket stimulus senilai 19 miliar dolar Hong Kong yang diluncurkan pada bulan Agustus.
Pada bulan Oktober, Lam menambahkan dukungan ekonomi sebesar 2 miliar dolar Hong Kong dan mengumumkan serangkaian kebijakan baru, termasuk peraturan hipotek yang longgar, kewajiban pembelian tanah untuk perumahan, bantuan uang tunai untuk siswa dan peningkatan subsidi untuk keluarga berpenghasilan rendah.
Presiden China Xi Jinping dan pejabat lainnya di Beijing telah berulang kali menegaskan kembali dukungan untuk pemerintah Lam meskipun suara dukungan untuknya di parlemen sangat rendah.
Lam menolak untuk menjawab pertanyaan tentang apakah dia akan mempertimbangkan untuk memenuhi tuntutan pemrotes lebih lanjut, seperti tuntutan untuk dibentuknya komisi penyelidikan independen tentang penyebab kerusuhan dan dugaan pelanggaran polisi.
"Saya sudah menanggapi tuntutan ini berkali-kali dan tidak ada apa-apa untuk ditambahkan saat ini," katanya.
Lam juga mengkritik undang-undang AS yang mendukung pemrotes Hong Kong sebagai tindakan yang tidak perlu dan tidak beralasan, dalam komentar pertamanya sejak Presiden Donald Trump menandatangani dua rancangan undang-undang.
"Ini menciptakan lingkungan yang tidak stabil dan tidak pasti," katanya, seraya menambahkan bahwa Hong Kong akan mengikuti jejak Beijing dalam menyusun tindakan balasan untuk menanggapi langkah AS.