Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. menyiapkan belanja modal senilai US$400 juta untuk pengerjaan proyek penggantian pipa Rokan di Riau yang dikerjakan oleh anak usahanya, PT Pertagas, pada 2020.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan pada tahun depan perseroan menyiapkan investasi senilai US$700 juta. Dana investasi disiapkan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur jaringan pipa, termasuk proyek penggantian pipa Rokan.
Adapun PGN tahun ini menggelontorkan dana sekitar US$500 juta untuk kebutuhan investasi, yang separuhnya dialokasikan untuk kebutuhan Saka Energi senilai US$250 juta.
Dengan begitu, belanja modal emiten dengan kode saham PGAS untuk 2020 meningkat 40% dibandingkan dengan tahun ini. Menurutnya, tambahan belanja modal PGN juga berkembang pesat karena adanya proyek-proyek yang dikerjakan oleh Pertagas.
Gigih menyebut Pertagas akan mulai mengerjakan proyek pipa Rokan. “Pipa Rokan kan multiyears. Itu memakan waktu 2–3 tahun. Biaya totalnya US$400 juta,” katanya, baru-baru ini.
Selain pipa Rokan, investasi itu juga disiapkan untuk proyek jaringan gas rumah tangga dan Saka Energi. “t\Tahun depan US$700 juta—US$1 miliar, sudah termasuk [proyek] jargas dan Saka. Saka tahun ini kan dapat US$250 juta, 2020 ya sekitar US$300 juta lah,” kata Gigih.
Baca Juga
Terpisah, Direktur Utama Pertagas Wiko Megantoro mengatakan investasi pipa Rokan mendesak, mengingat pada 2021 diwajibkan selesai. “Iya, target Agustus 2021,” katanya.
Penggantian pipa yang digunakan untuk mengalirkan minyak dari lapangan hingga terminal pengumpul dianggap mendesak mengingat usia sudah sekitar 60 tahun. Saat ini, pipa dengan panjang 200 kilometer (km) berukuran 30 inci terbentang dari Minas, melewati Duri dan Dumai.
Selain pipa Rokan, Wiko menambahkan pihaknya juga menyiapkan anggaran untuk pembangunan pipa Kuala Tanjung, dan penyelesaian pembangunan pipa distribusi Gresik—Semarang. “Penyelesaian ruas Gresik, kecil saja [investasinya],” tambahnya.