Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) menyatakan pasokan carbon black dalam negeri masih perlu ditingkatkan.
Asosiasi menyambut baik pengembangan fasilitas produksi PT Cabot Indonesia, produsen serat karbon hitam atau carbon black, guna memenuhi kebutuhan sejumlah sektor industri nasional.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Azis Pane mengatakan penambahan fasilitas baru itu tentu akan berdampak. Apalagi, Cabot Indonesia menjadi satu-satunya produsen carbon black di Indonesia.
"Ini kabar baik untuk mendukung industri, tetapi tetap masih kurang [pasokan]," ujarnya di Cilegon, Banten, Kamis (21/11/2019).
Azis menjelaskan selama ini sekitar 60% kebutuhan carbon black dipenuhi dengan produk impor. Bahan ini digunakan sebagai pigmen penguat warna hitam yang antara lain digunakan untuk cat, tinta hingga pembuatan ban. Oleh karena itu, dia berharap peningkatan invetasi ataupun kapasitas untuk produksi carbon black bisa terus didorong.
Di sisi lain, Azis berharap produsen carbon black juga didukung pemerintah melalui pasokan bahan baku yang memadai. Pasalnya, bahan baku, khususnya decant oil, untuk pembuatan serat karbon itu masih diimpor.
Bahan dari sisa pengolahan minyak mentah itu biasanya didatangkan dari sejumlah negara, mulai dari Timur Tengah hingga China.
"Kami berharap PT Pertamina (Persero) bisa mendukung bahan bakunya agar impor berkurang. Kalau kualitasnya kurang, harus ditingkatkan oleh Pertamina dan jangan abaikan kalau permintaannya kecil," ujarnya.