Bisnis.com, PALEMBANG - Kota Prabumulih berhasil menghemat subsidi pemerintah senilai Rp35 miliar per tahun karena memanfaatkan jaringan gas ketimbang menggunakan LPG.
CSR Staff Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field Erwin Hendraputra mengatakan saat ini terdapat 42.650 sambungan jaringan gas (jargas) kota di Prabumulih.
"Rata-rata satu rumah kan enam tabung gas LPG 3 kg [per bulan] sehingga bila dikalikan bisa hemat sampai Rp35 miliar," katanya, Rabu (20/11/2019).
Adapun enyambungan jargas di Prabumulih dilakukan bertahap sejak 2014, sedangkan pada 2018 baru dilakukan pendataan secara menyeluruh.
Jumlah tersebut ditargetkan meningkat menjadi 50.000 sambungan pada 2020. Menurutnya, apabila meningkat menjadi 50.000 sambungan, penghematan subsidi bisa mencapai Rp40 miliar.
Susiyanto, warga Kelurahan Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan, mengatakan lebih hemat memanfaatkan jargas dibandingkan menggunakan LPG. Setidaknya, dalam 1 bulan dia bisa memanfaatkan enam tabung gas LPG 3 kg dengan harga Rp22.000 per tabung atau Rp132.000.
Sementara itu, dengan menggunakan jargas, biaya yang dia keluarkan untuk bahan bakar kompor tidak pernah melebihi Rp100.000 per bulan.
"Tadinya pakai tabung melon. Waktu masak repot, apalagi kalau gas habis saat malam hari. Dengan jaringan gas ini tidak repot," katanya.
