Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkop UKM Gandeng Innobiz Korea Selatan untuk Komersialisasi Teknologi

Kementerian Koperasi dan UKM menandatangani nota kesepahaman dengan Innobiz Association of Republik Korea (Korea Selatan) untuk pertukaran dan komersialisasi teknologi untuk pengembangan koperasi dan UKM yang inovatif.
Gedung Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI di Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Gedung Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI di Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM menandatangani nota kesepahaman dengan Innobiz Association of Republik Korea (Korea Selatan) untuk pertukaran dan komersialisasi teknologi untuk pengembangan koperasi dan UKM yang inovatif.
 
Penandatanganan itu dilakukan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Abdul Kadir Damanik, dengan Chairman of Innobiz Association Hong Rae Cho dan disaksikan oleh Presiden Director of Green Businnes Center Lee Jong Soo, dan Praktisi KUMKM Meliadi Sembiring di Kementerian Koperasi dan UKM, Rabu (20/11/2019).
 
Abdul Kadir Damanik mengatakan Korea Selatan sangat kuat dalam hal sumber daya pelaku usaha yang inovatif. Selain itu perkembangan teknologi inovasinya juga sangat cepat sehingga menempatkan negara tersebut sebagai negara paling inovatif.
 
“Peran teknologi UKM di Indonesia akan kita tingkatkan dengan mengaplikasikan dari Korea dalam mengembangkan usahanya. Diharapkan dengan adanya penandatangan MoU ini kerja sama yang sudah terjalin selama ini akan semakin meningkat dan kuat dan memberikan kebermanfaatan bagi pengembangan Koperasi dan UMKM yang inovatif,” kata Abdul Kadir.
 
Dia mengatakan ada enam poin yang tercakup kerja sama tersebut. Pertama, membangun jaringan yang akan meningkatkan daya saing, bekerja sama dalam hal bisnis dan pemasaran serta pertukaran dan komersialisasi teknologi.
 
Kedua, mempelajari dan menyampaikan dukungan kebijakan kelembagaan dan pemerintah untuk kepentingan promosi komersialisasi teknologi antar pelaku bisnis. Ketiga, berbagi informasi tentang program produk dan layanan yang disediakan untuk koperasi dan umkm yang inovatif. 
 
Keempat, mengidentifikasi dan mendorong koperasi dan ukm seperti startup seiring dengan komersialisasi inovasi bisnis.
 
Kelima, memberikan dukungan dan pendampingan yang sistematis bagi wirausahawan dengan ide-ide yang inovatif. Keenam, mengeksplorasi peluang tentang kerja sama pengembangan sumber daya manusia dan UKM di negara para pihak.
 
“Pada prinsipnya kami menyambut baik setiap upaya untuk meningkatkan kerja sama pengembangan koperasi, dan UMKM yang inovatif,” katanya.
 
Chairman of Innobiz Association Hong Rae Cho mengatakan dunia saat ini sudah memasuki era ekonomi digital. Perlu untuk meningkatkan kerja sama kedua negara dalam bidang teknologi untuk kemajuan UKM kedua negara.
 
Innobiz Association didirikan pada tahun 2002 dan saat ini jumlah perusahaan Innobiz telah mencapai 18.000 perusahaan yang didominasi skala UKM.
 
“Innobiz terus berupaya untuk menjadi platform inovasi di era transformasi digital melalui kreativitas, kerja sama dan konvergensi,” katanya.
 
Dia menuturkan hubungan kemitraan strategis ini telah dibangun kedua negara, dan sejak tahun 2016, Innobiz menjadi kiblat kerja sama forum bisnis pengembangan UKM.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper