Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah sedang memproses kemungkinan penambahan kebutuhan unsur nabati atau fatty acid methyl ester (FAME) untuk PT Pertamina (Persero) seiring dengan rencana perseroan tersebut menambah penyaluran solar.
Direktur Bioenergi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Andrian Feby Misna mengatakan Pertamina telah mengajukan penambahan kuota FAME sejak akhir Oktober 2019 lalu. Namun, pemerintah tidak bisa langsung memutuskan penambahan alokasi tersebut karena harus menyesuaikan perubahan alokasi pada badan usaha bahan bakar nabati (BBN) lainnya.
"Kami juga harus menunggu perubahan badan usaha BBN lain. Kan ini akhir tahun, perubahannya kalau bisa Kepmen alokasi tidak bolak balik," katanya, Senin (18/11/2019).
Baca Juga
Selain itu, pasokan solar untuk pencampuran biodiesel 20% (B20) pada tahun ini juga harus dipastikan apakah perlu menambah impor atau tidak.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Mineral dan Gas Djoko Siswanto mengatakan kemungkinan penambahan alokasi FAME untuk pertamina dilakukan paling lambat dalam minggu-minggu ini.
Sebelumnya, Pertamina telah menambah sekitar 20% suplai solar untuk memastikan pemerataan penyaluran dan melakukan percepatan distribusi untuk pelayanan ke masyarakat yang lebih optimal.