Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki kuartal IV/2019, realisasi impor bahan baku dan barang modal masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (15/11/2019), mencatat bahwa impor bahan baku terealisasi sebesar US$10,89 miliar atau terkontraksi -18,76% (yoy). Meski demikian, impor bahan baku tercatat tumbuh 6,17% (mtm) dibandingkan dengan September 2019.
Impor barang modal per Oktober 2019 tercatat mengalami kontraksi sebesar -11,35% (yoy) dengan realisasi sebesar US$2,44 miliar. Dibandingkan dengan September, impor barang modal juga tercatat terkontraksi sebesar -11,35% (mtm).
Apabila dibandingkan dengan Oktober tahun sebelumnya, impor bahan baku dan barang modal sama-sama tercatat bertumbuh masing-masing sebesar 23,04% (yoy) dan 28,5% (yoy).
Dengan ini, dapat diasumsikan bahwa ekspansi dunia usaha memasuki kuartal IV/2019 masih belum sesemarak kuartal IV/2018.
Pada sisi lain, posisi utang luar negeri (ULN) swasta mulai tumbuh dari US$197,53 miliar pada Agustus 2019 menjadi US$198,49 miliar pada September 2019.
Apabila diperinci menurut tujuan penggunaan, ULN swasta dengan tujuan modal kerja tercatat turun dari US$107,42 miliar pada Agustus 2019 menjadi US$106,64 miliar pada September 2019.
Adapun ULN dengan tujuan investasi tercatat meningkat dari US$71,77 miliar menjadi US$73,12 miliar pada September 2019.