Bisnis.com, JAKARTA - PT Dahana (Persero), perusahaan pelat merah di bidang bahan peledak, optimistis mampu meraup 30% pangsa pasar proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh BUMN karya.
Budi Antono, Direktur Utama PT Dahana (Persero), mengatakan pihaknya melayani peledakan di sektor konstruksi untuk pembuatan terowongan, cut and fill, dan penghancuran bangunan.
Selain memiliki pengalaman di bidang tersebut, pihaknya terus mengembangkan inovasi dan kreatifitas agar mampu menyelesaikan tantangan-tantangan baru dalam teknologi peledakan, seperti kecepatan dan akurasi, serta keamanan.
Pihaknya yakin bisa terus mengembangkan pangsa pasar di tengah upaya prioritas pemerintah mengembangkan infrastruktur dalam rangka percepatan, pemerataan, dan memajukan kesejahteraan.
"Dahana dengan berbagai pengalamannya, seperti pembangunan Jalan Tol Sumatera, Kereta Cepat Jakarta - Bandung, dan banyak proyek lain membuatnya optimis mampu memenangkan 30% market share dari proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh BUMN karya," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (12/9/2019).
Selain di bidang konstruksi, Budi mengatakan Dahana juga terus mengembangkan inovasi peledakan di sektor pertambangan umum, kuari, minyak dan gas, dan sektor pertahanan.
Di sektor pertambangan umum, katanya, saat ini perseroan telah berhasil mengembangkan produk baru dengan nama Dahana Watergel. Produk dengan nama dagang Dawagel ini merupakan bahan peledak Watergel dengan bentuk Bulk Explosives yang bermanfaat untuk mengganti Anfo.
Budi menjelaskan produk ini dapat mengatasi kondisi lubang bor dengan kondisi material berongga (cavity) sehingga sangat cocok dipakai didaerah batuan limestone (kapur untuk industri semen). Produk ini pun sudah dimanfaatkan oleh pelaku industri semen di Sulawesi Selatan.
"Produk Dawagel dalam aplikasinya menggunakan Truk MMT Dahana yang mampu memproduksi bahan peledak Bulk Explosives, Dabex, Dawagel dan Anfo," ujarnya.