Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Bakal Pakai Drone, Tarif Kargo Udara Bisa Lebih Murah 30 Persen

Dia menjelaskan keberadaan pesawat nirawak ini akan sangat mendukung aktivitas pengiriman e-commerce.
EHang 184/Youtube
EHang 184/Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) akan manfaatkan drone atau pesawat nirawak memaksimalkan pengiriman e-commerce dengan mendatangkan 150 unit pesawat nirawak secara bertahap.

Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal mengatakan pihaknya berencana mendatangkan 150 unit pesawat tanp awak dengan perincian 100 unit fixed wing dan 50 unit rotary wing yang bisa melakukan lepas landas maupun pendaratan secara vertikal (vertical take off landing/VTOL).

Dia menjelaskan keberadaan pesawat nirawak ini akan sangat mendukung aktivitas pengiriman e-commerce. Alasannya, penggunaan drone sejalan dengan karakteristik jasa pengiriman ekspres yang mampu melayani kiriman on-demand yang cepat.

"Sangat mendukung e-commerce, karena ini on- demand, perlu sekarang, sekarang datang langsung, apalagi yang bentuknya VTOL, jadi on-demand, justru dengan drone ini akan sangat mendukung e-commerce," paparnya kepada Bisnis, belum lama ini.

Saat ini, dia menjelaskan aktivitas pengiriman barang antardaerah yang menggunakan jalur udara mesti melalui bandara. Setelah VTOL beroperasi, imbuhnya, tidak perlu lagi melalui bandara-bandara tersebut.

Pesawat nirawak ini dapat ditempatkan di beberapa titik untuk menjangkau sesuai kebutuhan pengiriman barang. Penggunaannya dapat ditempatkan di daerah padat penduduk dengan terlebih dahulu bekerja sama dengan AirNav Indonesia untuk mendapatkan izin dan aturan yang harus dipenuhi.

"Sangat mungkin ditempatkan di daerah padat penduduk, nanti kita bekerja sama dengan AirNav untuk lokasi itu, tentu semua harus ada aturannya yang harus kita penuhi, supaya tidak ada hazard [bahaya] untuk masyarakat," paparnya.

Selain itu, dia mengklaim biaya logistik pun dengan menggunakan pesawat nirawak dapat turun hingga 30 persen, termasuk tarif surat muatan udara (SMU).

"Ini karena harganya lebih murah, logistik pengiriman barang tarif SMU pun pasti lebih murah dari sekarang, pasti murah, 30 persen lebih murah," jelasnya.

Saat ini pengiriman e-commerce mencapai 4 juta kiriman per hari, belum lagi, pengiriman meningkat rata-rata 30 persen saat musim puncak seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Lebaran dan Natal dan Tahun Baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper