Bisnis.com, JAKARTA – Produksi minyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) rebound pada Oktober dari level terendah 8 tahun, karena Arab Saudi dengan cepat dapat memulihkan diri dari dampak serangan ke unit pengolahan minyak mentah terbesarnya.
Menurut survei Bloomberg, data pelacakan kapal, dan perkiraan dari konsultan termasuk Rystad Energy AS, JBC Energy GmbH dan Petro-logistik, sebanyak 14 anggota OPEC memompa rata-rata 29,7 juta barel minyak per hari bulan lalu, naik 1,11 juta barel per hari dari September.
Peningkatan produksi OPEC bulan lalu terutama didorong oleh pemulihan 1,23 juta barel per hari di Arab Saudi menjadi 9,88 juta barel per hari. Selain itu, ada peningkatan yang lebih kecil dari Aljazair, Libya, dan Venezuela.
Pada September, serangan terhadap fasilitas energi Arab Saudi untuk sementara waktu mengurangi separuh dari produksi eksportir minyak mentah terbesar dunia itu. Serangan itu juga jadi tanda betapa rapuhnya rantai pasokan global.
Sementara itu, kelompok produsen minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, dijadwalkan bertemu pada Desember untuk membahas kemungkinan pemangkasan curam produksi minyak mereka, guna menopang harga di tengah surplus dan tanda-tanda permintaan yang lebih lemah.