Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Produsen kuartal III/2019 naik 0,33 persen terhadap kuartal III/2018 (year on year), di saat produksi industri manufaktur besar dan sedang pada kuartal III/2019 naik sebesar 4,35 persen (yoy) terhadap kuartal III/2018.
Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto, Jumat (1/11/2019) menyatakan IHP kuartal III/2019 turun 0,22 persen terhadap kuartal II/2019 (quarter to quarter).
Meski demikian untuk Sektor Pertanian kuartal III/2019 naik 1,18 persen terhadap kuartal II/2019 (qtq) dan naik 2,02 persen terhadap triwulan III-2018 (yoy).
Adapun untuk IHP Sektor Pertambangan dan Penggalian kuartal III/2019 turun 6,05 persen dibandingkan kuartal II/2019 (qtq) dan turun 10,77 persen terhadap kuartal III/2018 (yoy).
Untuk IHP Sektor Industri Pengolahan kuartal III/2019 naik 0,24 persen, terhadap triwulan II-2019 (qtq), demikian pula terhadap kuartal III/2018 naik 1,59 persen (yoy).
IHP Sektor Pengadaan Listrik dan Gas kuart III/2019 naik 0,11 persen dibandingkan dengan kuartal II/2019 (qtq) dan terhadap kuartal III/2018 naik 0,47 persen (yoy).
Untuk IHP Sektor Pengelolaan Air kuartal III/2019 naik 0,01 persen dibandingkan dengan kuartal II/2019 (qtq) dan naik 0,07 persen terhadap kuartal III/2018 (yoy).
Suhariyanto menyatakan, IHP Sektor Angkutan Penumpang kuartal III/2019 turun 1,90 persen terhadap kuartal II/2019 (qtq) sedangkan terhadap kuartal III/2018 naik 3,33 persen (yoy).
Untuk IHP Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makanan Minuman, Suhariyanto memerinci kuartal III/2019 naik 0,16 persen terhadap kuartal II/2019 (qtq) dan naik 0,83 persen terhadap kuartal III/2018 (yoy).
Adapun untuk IHP Sektor Jasa Pendidikan kuartal III/2019 naik 1,56 persen terhadap kuartal II/2019 (qtq) sedangkan terhadap kuartal III/2018 (yoy) naik 4,35 persen.
Untuk IHP Sektor Jasa Kesehatan, Suhariyanto memerinci pada kuartal III/2019 naik 0,63 persen terhadap kuartal II/2019 (qtq) dan naik 2,27 persen, dan terhadap kuartal III/2018 (yoy).
Suhariyanto juga memerinci kenaikan produksi manufaktur besar dan sedang disebabkan kenaikan produksi industri pencetakan dan reproduksi media rekaman, yaitu naik 19,59 persen (yoy).
Adapun yang mengalami kenaikan tertinggi pada kuartal III/2019 terhadap kuartal II/2019 adalah industri barang galian bukan logam sebesar 14,15 persen.
Secara terperinci industri lain yang naik antara lain; pakaian jadi naik 15,29 persen (yoy), industri minuman naik 15,19 persen (yoy), industri pengolahan lain naik 12,52 persen (yoy), dan industri makanan naik 5,13 persen (yoy).
Sementara industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya, yaitu turun 22,95 persen.
Suhariyanto memerinci, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang kuartal III/2019 naik sebesar 5,13 persen (qtq) terhadap kuartal II/2019.
Dia mengatakan, industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri barang galian bukan logam naik 14,15 persen.
Suhariyanto pun menambahkan, untuk industri yang mengalami penurunan adalah industri pengolahan tembakau, yaitu turun 13,00 persen (qtq).
Jenis industri lain yang juga mengalami kontraksi antara lain; industri barang logam bukan mesin dan peralatan turun 22,95 persen (yoy), industri karet juga barang dari karet dan plastik turun 16,63 persen (yoy), industri mesin dan perlengkapan turun 12,75 persen (yoy), serta industri kendaraan bermotor trailer maupun semi trailer turun 12,32 persen (yoy).